1
1

Peringkat Bank BNI (BBNI) Ditegaskan BBB-/AA+ Outlook stabil

Ilustrasi gedung BNI 45 di Jakarta | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Long-Term Issuer Default Ratings (IDR) di ‘BBB-‘ untuk bank milik negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan peringkat internasional lainnya.

Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA+(idn)’ bank tersebut. Outlook IDR dan Peringkat Nasional Jangka Panjang Stabil.

Melalui keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

Peringkat Nasional ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap penerbit atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan ke risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Di mana profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Berharap Profitabilitas Bank BNI (BBNI) Kembali Pulih

Pada saat yang sama, Fitch telah menarik Support Rating dan Support Rating Floor BNI, karena tidak lagi relevan dengan cakupan agensi setelah publikasi Kriteria Peringkat Bank kami yang diperbarui pada 12 November 2021. Sejalan dengan Kriteria yang diperbarui, kami telah menetapkan BNI mendapat Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) di ‘bbb-‘.

Peringkat IDR dan Nasional BNI didorong oleh harapan kami akan dukungan pemerintah yang luar biasa jika diperlukan, yang ditunjukkan oleh GSR yang baru. “Kami percaya pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) memiliki kemampuan dan kecenderungan moderat untuk mendukung bank-bank penting secara sistemik di dalam negeri, termasuk BNI.”

Pandangan ini didasarkan pada aset sektor perbankan negara yang kecil relatif terhadap PDB dan utang pemerintah/PDB yang rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang berperingkat ‘BBB’. Hal ini diimbangi dengan kemampuan membayar utang di bawah rata-rata untuk negara-negara dengan peringkat ‘BBB’ karena rendahnya pendapatan pemerintah Indonesia. Sebagian besar aset sistem juga dimiliki oleh bank, yang mungkin bergantung pada dukungan pemerintah pada saat stres.

Fitch percaya pemerintah memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mendukung BNI, karena kepentingan sistemik bank tersebut sebagai bank komersial terbesar keempat di Indonesia, dengan sekitar 10% pangsa aset industri. BNI juga memiliki profil pendanaan yang didominasi simpanan domestik, dengan badan usaha milik negara lainnya di antara deposan terbesarnya, dan mayoritas dimiliki oleh negara.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Tegaskan Peringkat Bank Syariah Indonesia (BRIS) idAA Stabil
Next Post Meski Dibayangi Sentimen Negatif, Rupiah Berpotensi Lanjutkan Apresiasi

Member Login

or