Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi perkembangan kasus Covid-19 dan berbagai upaya untuk pengendalian pandemi. Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia terus mengalami kenaikan, yang menunjukkan laju penularan Covid-19 semakin tinggi. Namun, di sisi lain rasio keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit secara nasional masih berada di angka 30,52 persen.
“Dalam minggu terakhir ini, terjadi kenaikan kasus aktif di seluruh wilayah atau pulau di Indonesia. Pemerintah akan selalu menjalankan langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus, dan meminta agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik,” kata Airlangga Hartarto dalam jumpa pers secara daring, Senin, 14 Februari 2022.
Menko Perekonomian menjelaskan bahwa pada sepekan terakhir ini, angka reproduksi kasus efektif (Rt) naik lebih tinggi menjadi 1,13 dan terjadi kenaikan di seluruh pulau. “Pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar hal ini dapat diantisipasi lebih lanjut,” tuturnya.
|Baca juga: Pandemi Covid-19 Bakal Jadi Endemi, Ini yang Harus Dipersiapkan
Dia jelaskan bahwa untuk proporsi kasus aktif di luar Jawa Bali masih relatif rendah yaitu 13,9 persen dari kasus aktif nasional (49.166 kasus dari 352.839 kasus), namun sejak 24 Januari 2022 mengalami lonjakan signifikan. Tren kasus harian dan perawatan rumah sakit (RS) di 10 provinsi dengan kasus tertinggi, menunjukkan walau terjadi peningkatan kasus yang cukup tajam, namun perawatan di RS masih relatif rendah.
Rasio keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) nasional masih berada di angka 30,52 persen. Untuk BOR seluruh Provinsi di Luar Jawa Bali < 20 persen, kecuali di Sumatera Selatan (30 persen), Papua Barat (25 persen), Kalimantan Selatan (23 persen), Sulawesi Utara (23 persen), dan Bengkulu (21 persen). Untuk mengantisipasi penambahan kasus yang lebih tinggi di Luar Jawa Bali, akan dilakukan aktivasi fasilitas isolasi terpusat (Isoter).
Airlangga Hartarto juga menjelaskan bahwa per 13 Februari 2022, secara nasional vaksinasi dosis-1 telah mencapai 90,41 persen (188,3 juta dosis) dan dosis-2 telah mencapai 65,19 persen (135,8 juta dosis). Sementara itu, capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga telah mencapai 7,0 juta dosis.
“Sesuai arahan presiden, pemerintah akan terus mengakselerasi vaksinasi, terutama untuk vaksinasi dosis-2 maupun vaksinasi booster, khususnya pada daerah-daerah di Luar Jawa Bali yang masih memerlukan percepatan vaksinasi,” ungkap Menko Perekonomian.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News