Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi bank syariah terbesar di Indonesia berdasarkan aset dan dinilai memiliki prospek cerah ke depannya.
Melalui Daily Write Up bertajuk Bank Syariah Indonesia (BRIS IJ) – The largest sharia bank in the largest Muslim populated country, analis Mirae Sekuritas, Handiman Soetoyo, menjelaskan BRIS menandai hari jadinya yang pertama pascamerger tiga bank syariah BUMN: Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah, sehingga menjadi bank syariah terbesar di Indonesia berdasarkan aset. “BRIS memiliki potensi yang signifikan untuk meningkatkan pangsa pasar dari hanya 7% saat ini.”
BRIS saat ini memfokuskan pembiayaannya pada segmen konsumer dengan yield tinggi, dan risiko rendah yaitu payroll financing, dengan sasaran pegawai negeri sipil dan pegawai BUMN.
|Baca juga: Fitch Tegaskan Peringkat Bank Syariah Indonesia (BRIS) idAA Stabil
Aplikasi digital dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dengan menyediakan beberapa fitur mulai dari spiritual, sosial, dan keuangan. BRIS akan melakukan rights issue untuk menaikkan saham free float dari 6.14% menjadi minimal 7.5%.
Pada FY21, BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp3.0 triliun, naik 38.4% yoy, yang didorong oleh: 1) peningkatan pendapatan marjin (+4.8% yoy), 2) biaya bagi hasil yang lebih rendah (-8.3% yoy), dan 3) biaya provisi yang lebih rendah (-6.1% yoy).
Pembiayaan tumbuh sebesar 9.3% yoy menjadi Rp170.8 triliun dengan pembiayaan konsumen tumbuh sebesar 20.0% yoy (48.1% dari total pembiayaan), diikuti oleh gadai (+12.9% yoy, 2.7% dari total), dan pembiayaan mikro (+12.8% yoy , 9.5% dari total). “Saat ini, BRIS diperdagangkan pada P/B forward 2.3x (+0.35 SD dari P/B rata-rata 3 tahun).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News