Media Asuransi, JAKARTA – Moody’s Investors Service telah mengafirmasi peringkat penilaian kredit dasar Baa1 emiten dan Baa1 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Prospek peringkat tetap stabil.
“Afirmasi peringkat mencerminkan ekspektasi kami bahwa Telkom akan mempertahankan kepemimpinan pasarnya, metrik kredit yang kuat, dan likuiditas yang sangat baik,” kata Stephanie Cheong, Asisten Wakil Presiden dan Analis Moody’s.
Moody’s berharap pendapatan perusahaan tumbuh moderat selama dua tahun ke depan, didukung oleh meningkatnya permintaan data dan broadband tetap.
Peringkat Telkom adalah satu tingkat di atas peringkat negara dan mencerminkan kekuatan kredit mandiri tanpa peningkatan nyata dari kepemilikan pemerintah.
|Baca juga: Telkom Bangun 6.000 Menara Telekomunikasi
Peringkat emiten Baa1 Telkom memenuhi persyaratan Moody’s untuk menjadi satu tingkat lebih tinggi dari peringkat negara Baa2 Indonesia dan faktor dalam profil kredit perusahaan yang lebih kuat secara fundamental, didukung oleh posisinya yang mapan sebagai operator telekomunikasi terintegrasi terbesar di Indonesia, profil keuangan yang kuat, likuiditas yang sangat baik, dan stabil akses ke bank dan pasar modal.
Pada saat yang sama, peringkat Telkom menangkap eksposur terhadap lingkungan operasi yang kompetitif di Indonesia serta risiko intervensi dari Pemerintah Indonesia (Baa2 stabil), yang terakhir melalui perubahan kebijakan keuangan dan pengembalian pemegang saham perusahaan dalam situasi stres mengingat bahwa Telkom adalah perusahaan milik negara yang mayoritas.
Selama sembilan bulan yang berakhir September 2021, Telkom mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,1% year-on-year (YoY) menjadi Rp106,0 triliun. Pertumbuhan pendapatan didorong oleh pertumbuhan 8,3% YoY di segmen Data, Internet, dan Layanan TI, pertumbuhan 21,9% di IndiHome, yang lebih dari mengimbangi penurunan pendapatan di segmen SMS, Telepon Tetap, dan Suara Seluler tradisional (-15,6%).
Moody’s memperkirakan pertumbuhan segmen data dan fixed broadband Telkom akan mendorong pertumbuhan mid-single digit secara keseluruhan selama dua tahun ke depan, didukung oleh permintaan data yang lebih kuat dan tingkat penetrasi fixed broadband yang meningkat.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News