1
1

Per Januari 2022, Pendapatan Negara Tumbuh 54,9% YoY

Ilustrasi perekonomian global. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Sampai dengan akhir Januari 2022, pendapatan negara tercapai sebesar Rp156 triliun atau 8,5 persen target APBN. Pendapatan negara tumbuh 54,9 persen year on year  (yoy), membaik dari tahun sebelumnya yang tumbuh negatif 4,2 persen (yoy).

Mengutip keterangan resmi Kementerian Keuangan, penerimaan pajak tercapai sebesar Rp109,1 triliun atau 8,6 persen target APBN, tumbuh 59,4 persen (yoy) didorong pertumbuhan positif komponen PPh Migas, PPH Non Migas dan PPN. Kinerja pajak konsisten tumbuh positif sejak April 2021 ditopang semua jenis pajak utama, dengan PPh Badan yang mengalami pertumbuhan terbesar.

Seluruh sektor utama mencatat pertumbuhan tumbuh positif pada Januari 2022. Sektor industri dan perdagangan masih tumbuh double digit sejak Kuartal II/2021,  ditopang oleh pemulihan permintaan global dan domestik. Sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh positif karena peningkatan setoran PPh 21, profitabilitas mulai membaik dan berkurangnya restitusi. 

|Baca juga: Kinerja Pendapatan Negara Telah Kembali pada Level Prapandemi

Selanjutnya, pertumbuhan sektor pertambangan didorong oleh  permintaan global dan peningkatan harga komoditas tambang. Sektor konstruksi dan real estat tumbuh positif didorong membaiknya kinerja konstruksi gedung, berkurangnya restitusi dan pembayaran royalti. Sektor infokom tumbuh tinggi didorong oleh pembayaran dividen ke SPLN.

Meski begitu, peningkatan kasus Omicron perlu diwaspadai karena berpotensi memperlambat aktivitas ekonomi dan akan mempengaruhi penerimaan pajak. Program Pengungkapan Sukarela (PPS) mulai diberlakukan sejak Januari dan telah dimanfaatkan oleh 15.602 Wajib Pajak sampai dengan 19 Februari. Sedangkan PPS melalui penempatan di Surat Berharga Negara (SBN) akan dibuka pada akhir Februari.

Di pihak lain, penerimaan Bea dan Cukai per 31 Januari 2022 mencapai Rp24,9 triliun atau 10,2 persen target APBN. Penerimaan Bea dan Cukai tumbuh signifikan didukung baiknya penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai. Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp3,3 trilliun, tumbuh 44,1 persen (yoy), didorong kinerja impor nasional, terutama kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri termasuk otomotif. 

Selanjutnya, penerimaan Bea Keluar mencapai Rp3,6 trilliun, tumbuh sebesar 225,8 persen (yoy), didorong tingginya harga produk kelapa sawit dan peningkatan volume ekspor tembaga. Penerimaan Cukai mencapai Rp17,99 trilliun, tumbuh 98,0 persen (yoy), dipengaruhi implementasi kebijakan pelunasan cukai dan pengawasan dibidang Cukai, serta kebijakan relaksasi (pembukaan) daerah tujuan wisata.

Sementara itu, realisasi PNBP sampai dengan akhir Januari 2022 mencapai Rp22,0 triliun atau 6,6 persen dari target APBN 2022. PNBP tumbuh terutama didorong komponen PNBP SDA Migas yang dipengaruhi realisasi ICP dan SDA non Migas terutama minerba.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PTPP Beri Corporate Guarantee PPRO untuk Pinjaman Rp800 Miliar
Next Post Realiasi Belanja APBN 2022 per Januari Capai Rp127,2 Triliun

Member Login

or