Media Asuransi, JAKARTA – Prospek saham-saham batu bara dalam jangka pendek akan positif lantaran adanya efek ganda dari invasi Rusia ke Ukraina. Pertama dari harga batu bara dunia yang kian tersulut akibat adanya agresi militer di kawasan Eropa Timur tersebut.
Harga batu bara di ICE Newcastle untuk pengiriman April 2022 terbang 16% ke level US$247 per ton pada penutupan Kamis, 24 Februari 2022.
Baca juga: Peringkat Gunung Raja Paksi (GGRP) Ditegaskan idA- Stabil
Keuntungan lainnya, aktivitas ekspor batu bara para perusahaan tambang RI diperkirakan tidak akan terganggu lantaran 98% ekspor batubara RI menyasar Asia Pasifik.
Sebaliknya, hal ini justru bisa menjadi berkah bagi para perusahaan tambang batu bara. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu eksportir batu bara dunia.
Baca juga: Jumat Pagi, Pasaman Barat Diguncang 2 Gempa Besar Beruntun
Hampir dapat dipastikan, kegiatan ekonomi di negara beruang merah tersebut akan terganggu. Sehingga, hal ini bisa dimanfaatkan bagi para eksportir batubara lainnya.
“Jika ekspor Rusia ke beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, Taiwan terhambat, maka kemungkinan ada tambahan permintaan dari negara tersebut,” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia.
Rusia menguasai 18% pasar ekspor batubara global. Volume ekspor batubara Rusia pada 2020 mencapai 198 juta ton senilai US$ 12,4 miliar.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bisa menjadi pihak-pihak yang diuntungkan dari momentum ini. Keempat perusahaan tersebut memiliki eksposur cukup besar terhadap ekspor emas hitam.
Pada penutupan Kamis, 24 Februari 2022, sejumlah saham-saham batu bara ditutup menguat. ITMG meroket 12,5% ke Rp 26.975, INDY melesat 7,2% ke level Rp 2.240, ADRO menguat 6,9% ke posisi Rp 2.480, dan HRUM melejit 6,2% ke Rp 12.400. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News