Media Asuransi, JAKARTA – Meski di tengah kondisi geopolitik yang sedang bergejolak pada pekan ini, beberapa data perdagangan BEI tetap menunjukan pergerakan yang positif.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 35,77 persen menjadi Rp16,88 triliun dari Rp12,43 triliun pada pekan sebelumnya.
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi bursa juga mengalami peningkatan sebesar 12,09 persen menjadi 1.635.762 transaksi dari 1.459.269 transaksi selama sepekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan turut meningkat 4,89 persen menjadi 24,99 miliar saham dari 23,83 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penutupan perdagangan Jumat, 25 Februari 2022, berada pada zona hijau atau pada level 6.888,17. Namun selama sepekan, IHSG ditutup turun sebesar 0,07 persen dari 6.892,818 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Penurunan yang sama sebesar 0,07 persen turut terjadi pada kapitalisasi pasar bursa pekan ini, menjadi Rp8.689,99 triliun dari Rp8.695,70 triliun pada pekan sebelumnya.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Investor Domestik Panic Selling, Investor Asing Malah Net Buy
Investor asing pada perdagangan Jumat pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,08 triliun dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp23,602 triliun.
Pada pekan terakhir bulan Februari ini, BEI diramaikan dengan kehadiran 4 pencatatan obligasi, 2 sukuk mudharabah, dan Perusahaan Tercatat ke-8 pada tahun 2022. Diawali pada Senin, 21 Februari 2022, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,75 triliun untuk obligasi dan sebesar Rp750 miliar untuk sukuk. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idA (Single A) untuk obligasi dan idA(sy) (Single A Syariah) untuk sukuk. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat emisi ini.
Pada Rabu, 23 Februari 2022, PT Adhi Commuter Properti Tbk dengan kode saham ADCP resmi tercatat pada Papan Utama BEI. ADCP bergerak pada sektor dan sub sektor Properties & Real Estate. Adapun industri dan sub industry ADCP adalah Real Estate Management & Development.
PT Toyota Astra Financial Services menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2022, yang resmi dicatatkan di BEI pada Kamis, 24 Februari 2022, dengan nilai nominal sebesar Rp1,5 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi tersebut dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat emisi ini.
Masih pada hari yang sama, PT Mandiri Tunas Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.228.055.000.000. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Sementara pada Jumat, 25 Februari 2022, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.988.045.000.000 untuk obligasi dan sebesar Rp1.261.190.000.000 untuk sukuk. PEFINDO memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) bagi sukuk. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 13 emisi dari 10 Perusahaan Tercatat dengan nilai Rp5,11 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 484 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp437,61 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 124 perusahaan tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.730,57 triliun dan US$200,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News