Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idA” untuk PT Bank Sumut (BSMT) dan peringkat “idBBB+” untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2018 Tahap I yang masih beredar.
Peringkat obligasi subordinasi adalah dua tingkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat diturunkan nilainya jika non-viability event terjadi. Prospek peringkat tersebut adalah “stabil”.
Melalui keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
|Baca juga: Generali dan Bank Sumut Luncurkan Cemerlang
Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive Bank di Provinsi Sumatra Utara, permodalan yang kuat, dan profil likuiditas yang di atas rata-rata. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang dibawah rata-rata, dan kompetisi yang lebih ketat di segmen kredit produktif.
Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Sumut dapat secara signifikan memperkuat posisi bisnis dan membuat perbaikan lebih lanjut pada profil kualitas aset dan profitabilitas Bank. Namun, peringkat dapat diturunkan jika pangsa pasar Bank mengalami penurunan yang signifikan di Sumatra Utara.
Peringkat juga bisa berada dalam tekanan bila kualitas aset dan performa profitabilitas Bank mengalami penurunan yang signifikan. Bank Sumut merupakan bank pembangunan daerah yang berbasis di Sumatra Utara dan fokus pada segmen konsumer serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Di akhir Desember 2021, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 46,3%, diikuti oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatra Utara (53,7%). Bank Sumut mempekerjakan 2.540 karyawan serta didukung oleh 311 kantor dan 333 ATM milik sendiri.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News