Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan antisipasi sentimen dari Bank Sentral AS yang kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah kemungkinan melemah hari ini karena antisipasi pasar terhadap pengumuman hasil keputusan bank sentral AS dini hari nanti. Rupiah mungkin bisa melemah ke area Rp14.360 dengan potensi support di kisaran Rp14.300,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 16 Maret 2022.
Dia menjelaskan pada dini hari nanti, Bank Sentral AS bisa mengumumkan kebijakan yang lebih agresif dalam menaikan suku bunga acuannya untuk tahun ini dengan fakta inflasi AS yang terus naik. Kebijakan yang agresif menaikkan tingkat imbal hasil aset dollar AS dan bisa mendorong penguatan dolar AS.
|Baca juga: Harga Emas Diperkirakan Masih Lanjutkan Penurunan
Di sisi lain, perundingan Rusia-Ukraina yang masih berlangsung masih memberikan sentimen positif di pasar. Dengan perundingan ini, peluang perang segera berakhir membesar. Harga-harga komoditi termasuk komoditi energi terlihat menurun. Pelaku pasar sudah kembali ke pasar saham. Ini bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan rupiah mungkin bisa menguat.
“Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan RI yang jauh lebih tinggi dari proyeksi juga bisa membantu menahan pelemahan rupiah.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,04% ke level Rp14.326 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,05% ke level Rp14.321 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News