1
1

Mandiri Inhealth Cetak Lonjakan Laba di 2021 Hampir 100%

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau Mandiri Inhealth mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba bersih hingga 96,77% sepanjang 2021 menjadi Rp131,07 miliar dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp66,61 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan perseroan yang dipublikasi di surat kabar nasional, Senin, 4 April 2022, perseroan yang dipimpin oleh Budi Tampubolon tersebut mengantongi pendapatan premi 2021 sebesar Rp2,56 triliun atau naik 4,66% dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 sebesar Rp2,45 triliun.

Jumlah premi reasuransi pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi Rp351,62 miliar dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp429,15 miliar. Sementara itu, untuk pendapatan premi neto mengalami kenaikan menjadi Rp2,14 triliun, dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar Rp2,10 triliun.

| Baca juga: IFG Life Teken Kerja Sama dengan BTN dan Mandiri Inhealth

Hasil investasi yang dibukukan perseroan sepanjang 2021 tercatat Rp113,46 miliar atau turun 19,37% dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp140,60 miliar. Di pihak lain, beban klaim dan manfaat tercatat turun menjadi Rp1,64 triliun dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp1,74 triliun.

Dari sisi beban usaha, perseroan mencatatkan kenaikan dari Rp295,63 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp300,33 miliar. Selain untuk beban pemasaran, beban umum dan administrasi lainnya, kenaikan beban juga tercatat untuk pos pendidikan dan pelatihan. Sementara itu utk beban pegawai dan pengurus mengalami penurunan dari Rp201,20 miliar pada tahun 2020, turun menjadi Rp188,84 miliar pada tahun 2021.

Jumlah investasi perseroan pada periode 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp1,24 triliun dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2020 sebesar Rp1,03 triliun. Jumlah aset tercatat naik menjadi Rp2,53 triliun pada tahun 2021 dari Rp2,25 triliun pada tahun 2020.

Jumlah cadangan teknis meningkat menjadi Rp866,63 miliar pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp713,18 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitas naik menjadi Rp1,16 triliun pada tahun 2021 dibandingkan dengan 2020 yang hanya Rp950,71 miliar.

| Baca juga: Bank Mandiri Bagi Dividen Rp16,82 Triliun, Pemerintah Dapat Segini

Sementara itu, jumlah ekuitas Mandiri Inhealth hingga periode yang berakhir 31 Desember 2021 mencatatkan kenaikan menjadi Rp1,37 triliun dari posisi tahun 2020 sebesar Rp1,30 triliun.

Tingkat solvabilitas perusahaan asuransi yang 80% sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri itu sepanjang 2021 tergolong sangat sehat karena mencatatkan rasio 542% atau jauh di atas yang dipersyaratkan oleh regulator. Akan tetapi, angka tersebut sedikit turun dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 647%.

Untuk rasio kecukupan investasi tercatat di level 258,22%, rasio likuiditas di level 194,24%, rasio perimbangan hasil investasi dengan pendapatan premi neto di level 5,31%, dan rasio beban (klaim, usaha, dan komisi) terhadap pendapatan premi neto di level 97,74%.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ace Hardware (ACES) Diperkirakan Cetak Kenaikan Marjin
Next Post Kembangkan Skala Bisnis, Hanwha Life Caplok Lippo Insurance (LPGI)

Member Login

or