1
1

Infovesta: Reksa Dana Saham Bisa Jadi Alternatif Investasi

Pergerakan pasar reksa dana. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menilai pasar saham masih akan tumbuh ke depannya sehingga reksa dana saham bisa menjadi alternatif investasi di tengah potensi kenaikan suku bunga.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menjelaskan bahwa kepercayaan investor asing maupun lokal terhadap pemulihan ekonomi nasional terlihat semakin tinggi. 

Faktor-faktor pendorong kepercayaan tersebut di antaranya sikap pemerintah dalam penanganan Covid-19, cadangan devisa yang masih terjaga, angka inflasi sesuai perkiraan dan stabilnya nilai tukar Rupiah di level Rp14.360 per dolar AS. 

Faktor pendorong lainnya adalah terjadinya lonjakan harga komoditas sehingga menyebabkan harga saham di sektor batubara mengalami penguatan akibat konflik Rusia-Ukraina. Selain itu, tercatat akumulasi net buy yang terjadi sepanjang tahun 2022 mengindikasikan pasar saham masih ada potensi menguat dan menarik bagi investor. 

|Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 4 April 2022

Namun di kondisi berbeda, tekanan pada pasar obligasi Indonesia kuartal II/2022 berpotensi lebih besar karena adanya ekspektasi kenaikan inflasi karena mudik Lebaran. Selain itu, potensi tekanan lainnya adalah kenaikan suku bunga secara bertahap oleh BI sebagai respons atas tindakan The Fed yang semakin agresif dalam menaikkan suku bunga. 

“Namun kami melihat bahwa dalam jangka panjang pasar obligasi dapat berpotensi untuk kembali menguat, mengingat masih tingginya likuiditas di pasar obligasi (SBN), masih tingginya minat investor domestik akan SBN, dan juga yield SBN yang sudah kembali atraktif (saat ini pada level 6.7%-6.8%).” 

Dengan memperhatikan fakta-fakta yang berkembang di pasar, di mana pasar saham diperkirakan masih akan dapat bertumbuh, Infovesta melihat bahwa ke depannya reksa dana saham adalah alternatif investasi yang patut dipertimbangkan. 

Namun posisi IHSG yang saat ini sedang dalam level tertinggi membuat investor perlu lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya mengingat potensi untuk terjadi aksi profit taking saat ini sudah cukup besar. 

Sementara itu, reksa dana yang berbasis pendapatan tetap kami lihat masih berpotensi untuk tertekan sehubungan dengan adanya wacana kenaikan suku bunga acuan sehingga investor untuk sementara disarankan untuk menghindari jenis reksa dana ini. Alternatif lainnya, investor bisa menempatkan dana pada reksa dana pasar uang sembari menanti kejelasan dari perkembangan pasar.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rekomendasi Sektor Perbankan Dipertahankan Overweight
Next Post Bank Jtrust Ajukan Pailit Terhadap GL Finance

Member Login

or