Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja positif Pendapatan Negara masih terus berlanjut pada Maret 2022 yang juga tercermin dari pertumbuhannya, dimana realisasi pendapatan negara dan hibah sampai dengan akhir Maret 2022 tumbuh 32,25 persen (yoy) atau 27,1 persen pagu APBN 2022.
Melalui keterangan resminya, Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa Penerimaan Pajak mencapai Rp322,46 triliun atau tumbuh 41,36 persen (yoy) dan mencapai 25,49 persen dari target APBN 2022. Kinerja penerimaan pajak masih tumbuh positif, konsisten sejak April 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi. Penerimaan jenis pajak utama mencatat pertumbuhan positif secara kumulatif maupun spesifik bulan Maret.
Secara bulanan, pertumbuhan penerimaan bulan Maret meningkat dibandingkan bulan Februari karena low-based effect, pergeseran sebagian penerimaan Februari, peningkatan aktivitas impor, dan dampak implementasi PPS. Hingga 17 April 2022, Program Pengungkapan Sukarela (PPS) telah dimanfaatkan oleh 37.453 Wajib Pajak. Peserta PPS berasal dari berbagai kalangan dan realisasi per bulan menunjukkan peningkatan. Penerimaan pajak diharapkan akan melanjutkan perbaikan sejalan dengan pemulihan ekonomi serta mengoptimalkan potensi penerimaan dari kenaikan harga komoditas dan penerapan UU HPP.
|Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Momentum Pemulihan Ekonomi Terus Berjalan dengan Baik
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp79,32 triliun (32,4 persen dari target APBN 2022), tumbuh 27,3 persen (yoy). Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp11,30 trilliun, tumbuh 39,24 persen (yoy) didorong tren perbaikan kinerja impor nasional. Selanjutnya penerimaan Bea Keluar mencapai Rp10,70 trilliun atau tumbuh sebesar 132,22 persen (yoy) didorong tingginya harga komoditas terutama CPO dan meningkatnya volume ekspor tembaga. Penerimaan Cukai mencapai Rp57,32 trilliun, tumbuh sebesar 15,64 persen, dampak penurunan produksi di bulan Januari yang cukup signifikan.
Kinerja PNBP sampai dengan Maret 2022 mengalami peningkatan terutama karena didorong peningkatan Pendapatan Sumber Daya Alam (SDA). Realisasi PNBP s.d. 31 Maret 2022 mencapai Rp99,1 triliun atau 29,5 persen dari target APBN 2022. Pendapatan SDA Migas tumbuh 113, 2 persen (yoy) didukung kenaikan ICP, sementara SDA non-migas tumbuh 70,3 persen didukung kenaikan harga minerba.
Sementara kinerja PNBP non-SDA hingga Maret 2022 relatif terjaga didorong oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan KND. Pendapatan dari KND sampai dengan 31 Maret 2022 mencapai Rp142,7 miliar (0,4 persen dari target APBN 2022) karena sudah adanya setoran dividen dari salah satu BUMN perbankan.
Adapun Pendapatan dari PNBP Lainnya dan Pendapatan BLU mengalami pertumbuhan negatif. Pendapatan PNBP Lainya mencapai Rp33,9 triliun, tumbuh negatif 16,4 persen (yoy). Pendapatan BLU mencapai Rp17,4 triliun, tumbuh negatif 27,2 persen (yoy) yang disebabkan dari pendapatan dana perkebunan kelapa sawit dan pendapatan layanan pendidikan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News