Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS menjelang libur lebaran ini karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif minggu depan.
Menurutnya, pelaku pasar mungkin mengantisipasi event pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS yang akan diumumkan pada hari Kamis tgl 5 Mei dinihari WIB dimana tanggal tersebut, perbankan nasional masih tutup.
|Baca juga: Net Buy Asing Angkat Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS
“Pasar menantikan arah kebijakan Bank Sentral AS selanjutnya apakah semakin agresif mengetatkan kebijakan moneternya atau tidak. Bank Sentral AS diekspektasikan menaikan suku Bunga acuan 50 basis poin pada rapat minggu depan,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 28 April 2022.
Di sisi lain, jelasnya, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat lebih positif hari ini dimana sebagian besar indeks saham Asia terlihat dibuka menguat. Ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar AS hari ini.
“Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.400 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,02% ke level Rp14.413 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,04% ke level Rp14.418 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News