1
1

Cara Cerdas Mempersiapkan Warisan Bagi Keluarga

Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai orang tua, tentu kita berharap untuk dapat memberikan masa depan yang berkecukupan secara finansial untuk pasangan atau anak-anak. Untuk bisa mengumpulkan sejumlah dana yang kita inginkan lewat menabung tentu membutuhkan waktu yang panjang. Apalagi jika kita telat memulainya. Demikian pula halnya dengan berinvestasi. Tetap butuh waktu untuk mencapai jumlah dana yang kita rencanakan, khususnya dalam merencanakan warisan.

Padahal, dalam hidup ada risiko yang tak bisa dihindari. Sebuah hal yang pasti akan datang tetapi tak dapat ditentukan waktunya yakni tutup usia. Di sini lah selain asuransi jiwa menjadi hal penting untuk dimiliki sebelum melangkah untuk menyiapkan tabungan dan investasi, asuransi jiwa juga dapat menjadi salah satu intrumen yang ideal sebagai warisan.

Baca juga: Kuartal I/2022, Penyaluran Kredit BBNI Naik 5,8%

Lalu, apa hubungannya asuransi jiwa sebagai instrumen ideal menyiapkan warisan? Sebelum lebih jauh membahasnya, perlu dipahami terlebih dahulu konsep dari asuransi jiwa. Pada prinsipnya, asuransi merupakan instrumen proteksi. Bukan instrumen investasi. Apa yang diproteksi? Bisa kesehatan jika Anda mengambil asuransi kesehatan, bisa pula jiwa jika Anda mengambil asuransi jiwa, atau keduanya. Sehingga, asuransi bukan berbicara soal untung rugi atas uang yang Anda masukkan sekian rupiah, dalam jangka waktu tertentu.

Asuransi jiwa bisa menjadi instrumen yang tepat untuk menyiapkan warisan, sebab, asuransi jiwa merupakan produk yang bertujuan memberikan perlindungan finansial ketika sumber pendapatan harus hilang karena pencari nafkah tutup usia. Sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat terus melanjutkan hidup dan meraih impiannya. Konsep ini sesuai dengan konsep warisan.

Saat membeli asuransi jiwa, maka ada sejumlah dana yang Anda keluarkan setiap bulan atau tahun, yang disebut dengan premi. Namun, membayar premi bukan seperti menabung atau berinvestasi, yang akan kembali dalam jumlah sekian setelah beberapa tahun.

Premi yang dibayarkan ditujukan untuk mencapai sejumlah Uang Pertanggungan (UP) tertentu, yang biasanya sudah diketahui sejak awal. UP inilah yang nantinya dapat dicairkan dan diwariskan kepada keluarga sebagai ahli waris setelah Anda tutup usia. Dengan demikian, keuangan keluarga diharapkan bisa tetap stabil meskipun pencari nafkah tutup usia.

Menyiapkan Warisan dengan Asuransi Jiwa

1. Antisipasi Risiko


Seperti sudah dipahami bersama, membeli asuransi artinya kita berusaha memberi proteksi atas risiko yang bisa terjadi kapan pun. Misalnya saja Anda ingin menyiapkan warisan sebesar 1 miliar rupiah. Jika menabung 1 juta rupiah per bulan, maka secara hitung-hitungan kasar, Anda butuh waktu 1.000 bulan atau 83 tahun untuk bisa mencapainya.

Namun, apakah Anda yakin masih memiliki waktu selama itu? Apalagi jika Anda telat memulainya, misalnya saja baru mulai menabung di usia 30 tahun. Bagaimana jika di tengah-tengah ternyata sudah tutup usia? Memiliki tabungan 1 miliar rupiah bisa-bisa tinggal impian.

Baca juga: Kinerja Prudential Indonesia Solid Sepanjang 2021

Sementara dengan asuransi jiwa, Anda dapat mengantisipasi risiko tersebut. Jika dari awal Anda mematok target UP 1 miliar rupiah, maka dana tersebut tetap bisa diwariskan kepada keluarga secara utuh saat Anda tutup usia.

2. Uang Kecil Untuk Uang Besar

Jika Anda mengalokasikan uang tabungan senilai 1 juta rupiah per bulan sebagai premi asuransi jiwa, maka dana yang bisa Anda wariskan kepada keluarga berpotensi jauh di atas 1 miliar rupiah. Artinya, dengan mencicil premi dengan uang yang kecil, Anda berpotensi mewariskan uang dengan jumlah yang besar bagi keluarga. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal ini Anda perlu teliti memilih produk dan membaca polisnya.

3. Low Maintenance Legacy

Asuransi jiwa juga tidak membutuhkan maintenance dibandingkan dengan aset lain. Misalnya jika menyiapkan warisan berupa rumah, maka Anda perlu mempertimbangkan lokasi, biaya maintenance, administrasi, dan pajak. 

Belum lagi jika ternyata pewaris lebih membutuhkan dana segar daripada rumah, maka butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa mendapatkan uang dari penjualan rumah warisan. Masalah bisa semakin rumit apabila, rumah warisan ternyata harus dibagi dengan beberapa saudara. Diperlukan kesepakatan bersama terlebih dahulu sebelum menjualnya.

Sementara itu, proses pencairan UP asuransi jiwa lebih sederhana prosesnya. Setelah perlindungan kamu aktif, ketika Anda tutup usia, dana dari Uang Pertanggungan dapata digunakan keluarga sebagai warisan untuk melanjutkan hidup.

4. Ahli Waris Jelas

Saat membeli asuransi jiwa, maka Anda sudah langsung bisa menentukan siapa yang menjadi penerima manfaat atau ahli waris. Hal ini bisa meminimalkan potensi konflik saat pembagian warisan di kemudian hari.

Manfaat dari Uang Pertanggungan asuransi jiwa dapat diterima secara langsung oleh penerima manfaat. Ahli waris tidak perlu menunggu ketetapan fatwa waris dari pengadilan. Selain itu, ahli waris atau penerima manfaat juga tidak dikenakan potongan pajak. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menanti Kebijakan The Fed yang Lebih Akomodatif
Next Post Manfaatkan Teknologi Digital, UMKM Berkembang Pesat

Member Login

or