1
1

Masih Menganggur? Ini Tips Mendapatkan Pekerjaan di Era Digital

Media Asuransi, JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,1 juta orang per Agustus 2021. Jumlah itu bahkan sebenarnya telah turun sekitar 670.000 orang dari posisi per Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang.

Angka pengangguran yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selama pandemi, berbagai sektor menjadi lesu. Penyebab lainnya adalah adanya ketimpangan antara skill lulusan universitas dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan. Jumlah lulusan yang setiap tahun selalu bertambah juga tidak sebanding dengan rendahnya angka permintaan kerja.

Untuk bisa mendapatkan kerja di era digital, ijazah saja tentunya tidak cukup. Anda harus memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan. Di era digital seperti saat ini, teknologi sangat berperan penting dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam pengembangkan bisnis. Jadi, selain tidak gaptek, miliki setidaknya satu keahlian yang berhubungan dengan teknologi.

Baca juga: Kuartal I/2022, Penyaluran Kredit BBNI Naik 5,8%

Berikut adalah tips untuk dapat bersaing dan mudah mendapatkan kerja di era digital:

1. Kuasai skill yang sedang high demand

Saat ini, hampir semua perusahaan besar memiliki divisi information technology (IT). Startup atau perusahaan rintisan pun banyak yang bergelut di industri digital. Meskipun Anda bukan lulusan dari jurusan yang berhubungan dengan IT, cobalah mempelajarinya. Social media specialist, digital marketer, SEO content writer, UI/UX designer dan researcher adalah beberapa skill yang saat ini banyak dibutuhkan.

2. Mengikuti kursus

Untuk bisa menguasai skill yang high demand, Anda memang bisa belajar secara otodidak, namun sangat disarankan untuk ikut kursus profesional. Saat ini, banyak lembaga atau perusahaan rintisan yang membuka program atau kursus intensif untuk menguasai keahlian tersebut.

Pengajarnya umumnya adalah orang-orang yang berkarier atau expert di bidang digital. Pembelajaran dilakukan secara online, namun ada juga yang menyelenggarakan kelas tatap muka. Selain belajar materi, Anda akan diberi tugas individu maupun kelompok untuk menyelesaikan project nyata, sehingga kompetensimu lebih teruji. Hasil dari project ini dapat menjadi portofoliomu.

Setelah lulus, beberapa lembaga juga memiliki career coach yang dapat membantu menyalurkan keahlianmu ke dunia kerja. 

3. Perbaharui dan perbaiki akun Linkedln-mu

Sudahkah Anda memiliki akun LinkedIn? LinkedIn adalah jaringan profesional terbesar di dunia di internet. Anda dapat menggunakan LinkedIn untuk menemukan pekerjaan, memperluas jaringan, dan mempelajari keterampilan untuk menunjang kesuksesan karier.

Para recruiter saat ini banyak menggunakan LinkedIn untuk membidik kandidat. Jadi, bukan Anda yang mencari kerja, tapi Anda yang dicari oleh human resources department (HRD) perusahaan!

Baca juga: Sumitomo Mundur dari Proyek Smelter INCO

Untuk itu, lengkapi profil LinkedIn-mu dengan informasi yang lengkap. Layaknya sebuah CV, recruiter dapat mengetahui riwayat pendidikan dan pengalamanmu melalui profil LinkedIn. Jangan lupa lampirkan sertifikasi yang Anda miliki sebagai nilai tambah.

4. Lamar pekerjaan sesuai spesifikasi

Strategi fresh graduate dalam melamar pekerjaan biasanya mengirimkan lamaran sebanyak mungkin dengan harapan memperbesar peluang. Namun, ketahuilah peluangmu sebenarnya tetap kecil jika profilmu tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta perusahaan.

Misalnya jika lamaran mencantumkan hanya menerima jurusan hukum untuk mengisi posisi legal, namun Anda yang jurusan sastra nekat melamar, peluang untuk dipanggil wawancara tentu sangat kecil.

Agar peluangmu lebih besar, carilah pekerjaan yang yang masih berhubungan dengan jurusan kuliah.  Misalnya untuk lulusan sastra, cobalah melamar sebagai reporter, translator, atau copy writer.

Lalu bagaimana jika sulit menemukan lowongan yang sesuai dengan spesifikasi pendidikan? Miliki skill tambahan yang membuatmu memiliki nilai plus. Contohnya kemampuan  bahasa asing, video editing, menulis, atau skill baru yang Anda pelajari melalui kursus.

5. Tidak membuat kesalahan sepele

Terkadang, kesalahan kecil seperti terdapat typo pada CV, tidak memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat membalas email, mengosongkan body email saat mengirim lamaran, membuatmu dianggap kurang profesional oleh HRD. Oleh karena itu, coba evaluasi kesalahanmu.

Kemungkinan ada ratusan bahkan ribuan lamaran yang masuk untuk memperebutkan satu posisi. Jika lamaranmu tidak cukup stand out, ditambah kesalahan kecil seperti yang disebutkan di atas, dapat menghilangkan kesempatanmu untuk dipanggil ke tahap selanjutnya.

Tidak kunjung mendapatkan pekerjaan setelah lulus mungkin membuatmu minder. Ditambah lagi tekanan dari lingkungan sekitar yang kerap menanyakan alasan masih menganggur. Jangan dengarkan kata orang, tapi fokuslah untuk mengembangkan diri dan berusaha menemukan kerja yang sesuai dengan impian. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Lindungi Liburan Anda dengan Travel Insurance
Next Post 4 Strategi Dongkrak Peran Industri Jasa Keuangan Syariah

Member Login

or