Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah Rusia mengungkap bahwa ada pihak yang diuntungkan dari perang negara itu dengan Ukraina. Moskow menyebut pihak yang diuntungkan itu adalah Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah keterangan pers, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev, mengatakan bahwa lembaga keuangan dan beberapa perusahaan AS menggunakan sanksi terhadap Rusia sebagai batu lompatan untuk berekspansi di Eropa.
Baca juga: Bank Jatim Buka Lowongan Direktur, Ini Kriterianya
“AS menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas ekonominya,” katanya dalam siaran pers dikutip Jumat, 3 Juni 2022.
Patrushev menyebutkan juga bahwa dengan kondisi saat ini, segmen pasar gas Eropa telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam. Tak hanya energi, AS juga disebut memiliki minat yang kuat di semikonduktor dan sektor teknologi tinggi lainnya di Eropa
Rusia adalah pemasok energi yang signifikan ke Eropa, terutama gas alam. Namun setelah konflik di Ukraina, gas bersama minyak dan batu bara Rusia diembargo Benua Biru. Bahkan, beberapa diantaranya memutuskan untuk memutus pasokan energi Rusia seluruhnya dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut kritikus, AS tertarik untuk memaksa gas Rusia keluar dari Eropa dan menggantinya dengan gas alam cair miliknya yang lebih mahal. Washington bahkan dikatakan pernah mendesak negara-negara Eropa untuk memperlambat perdagangan dengan Rusia sebelum permusuhan pecah.
Baca juga: Asuransi Rama Jalin Kerja Sama dengan BPR ADM
Sanksi Barat terhadap Rusia sendiri masih terus berkembang. Meski telah mencapai angka ribuan sanksi, Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) berencana untuk masih terus menekan Negeri Beruang Putih itu agar menghentikan aksi militernya di Ukraina.
Terbaru, Barat berencana untuk memberikan sanksi baru pada asuransi pengiriman kapal tanker yang ingin membawa minyak dari Rusia. Hal ini untuk menahan arus pembelian dari negara lainnya yang tidak menjatuhkan embargo minyak Moskow. Sebagian besar asuransi kapal tanker sendiri diketahui terdaftar di perusahaan asuransi yang berbasis di London. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News