Media Asuransi, JAKARTA – Dalam rangkaian Sidang Tahunan Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB), Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South tahap 2 (TRSS-2) dengan IsDB.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, dengan Vice President (Operation) IsDB, Mr. Mansur Muhtar dan disaksikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati beserta Presiden IsDB, Dr. Muhammad Sulaiman Al Jaseer.
Melalui perjanjian ini, IsDB akan memberi pembiayaan sebesar US$150 juta dari total biaya pembangunan TRSS-2 sebesar US$450 juta dengan skema yang sesuai dengan prinsip syariah islam.
|Baca juga: Pemerintah Dorong Penerapan ESG dalam Pembiayaan Proyek Infrastruktur
Tujuan dari pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 tersebut adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan. Disamping itu, dengan adanya jalan TRSS-2 ini dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan melalui pengembangan/pembangunan ruas jalan baru sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa. Ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di propinsi Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Jalan tol dengan estimasi panjang sekitar 67,78 km (termasuk jembatan sepanjang 443,1 m) akan meliputi wilayah kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul. Selain dengan IsDB, pembiayaan infrastruktur ini juga bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan modalitas pendanaan terpisah. Selanjutnya implementasi pembangunan jalan dan jembatan tersebut akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebelumnya, IsDB juga berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar US$250 juta (Service Ijarah USD 15 juta dan Istisnaa US$235 juta), dimana perjanjian pembiayaan ditandatangani pada tanggal 16 Mei 2017 dan akan closed pada tahun 2023. Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah menyambung koridor selatan pulau Jawa sepanjang 1400 km.
|Baca juga: OJK Siapkan Kebijakan Strategis untuk Pembangunan Infrastruktur
Harapannya, pada saat keseluruhan pembangunan infrastruktur diselesaikan maka waktu tempuh perjalanan dapat dipotong hingga setengahnya. Dengan kondisi transportasi yang semakin lancar dan singkat, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut diharapkan akan semakin meningkat dan dapat mendorong kenaikan pendapatan masyarakat.
Pembiayaan TRSS ini merupakan bagian dari keseluruhan komitmen kerja sama Pemerintah Indonesia dan IsDB untuk terus mengembangkan kemitraan pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara anggota dan ekonomi terbesar IsDB. Saat ini Indonesia sedang melaksanakan lima proyek kegiatan yang dibiayai oleh IsDB di sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pertanian dan perhubungan dengan total nilai lebih dari US$1 miliar.
Dalam kerangka kerja sama tersebut, Indonesia dan IsDB sedang merumuskan Member Country Partnership Strategy (MCPS) untuk periode 2022–2025. MCPS tersebut akan mendorong pelaksanaan pembangunan melalui dua pillar, yaitu: pilar I, pembangunan infrastruktur yang hijau dan berkelanjutan yang difokuskan kepada sektor energi bersih dan terbarukan, transportasi multimoda, pertanian dan pembangunan pedesaan, pengembangan sektor urban dan sanitasi, serta sektor ICT dan digitalisasi. Sedangkan pilar II, pengembangan sumber daya manusia diharapkan mencakup sektor-sektor kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, perlindungan sosial, UKM, dan penciptaan lapangan kerja.
Indonesia dan IsDB berkomitmen untuk membangun kemitraan yang sejajar (equal partnership), dengan saling membantu termasuk melalui pengembangan kerja sama pengetahuan dan pengalaman terbaik.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News