Media Asuransi, Singapura – GOOD Meat, divisi daging budidaya dari Eat Just, Inc, perusahaan yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi makanan sehat berkelanjutan, mulai dirilis di pusat produksi daging budidaya terbesar di Asia.
Kompleks, yang dijadwalkan buka pada kuartal I/2023 di JTC Bedok Food City, akan memiliki kapasitas untuk menghasilkan puluhan ribu pon daging dari sel, tanpa perlu menyembelih seekor hewan.
Baca juga: Kekhawatiran Inflasi Meningkat, Harga Emas Berpotensi Kembali Menguat
Bangunan tersebut akan menampung bioreaktor tunggal terbesar di industri daging budidaya hingga saat ini. Produksi lokal akan membantu GOOD Meat memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat untuk produk ayam, yang telah tersedia untuk dibeli di Singapura sejak Desember 2020.
Fasilitas ini juga akan menjadi rumah bagi sekitar 50 peneliti, ilmuwan, dan insinyur. Dalam sambutannya pada upacara tersebut, Co-Founder dan CEO Eat Just, Josh Tetrick mengatakan membangun lokasi produksi daging pertama perusahaan di kawasan ini merupakan langkah besar bagi industri ini.
Baca juga: Konsep Asuransi Smart Cities Pertama di Dunia Hadir, Insurtech Ini Penggagasnya
Perusahaan juga mempertimbangkan operasi masa depan untuk produksi skala besar yang diperluas, penelitian tambahan dan kegiatan pengembangan, dan ekspor produk Daging baik di seluruh Asia.
“Kurang dari dua tahun lalu, Singapura membuat sejarah, dan sejak saat itu, konsumen telah menikmati daging bebas penyembelihan pertama dan satu-satunya di dunia yang tersedia secara komersial di kelas atas restoran, warung jajanan dan di rumah masing-masing,” kata Tetrick, seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Media Asuransi, Jumat, 10 Juni 2022.
Pihaknya memandang Singapura sebagai hal yang vital dalam rencana perusahaan untuk membangun pendekatan baru ini untuk membuat daging. Perseroan akan meluncurkan produk baru di sini, mendistribusikan ke negara-negara lain di Asia dari sini dan belajar dari konsumen di sini.
“Seiring tren konsumen dan teknologi berkembang, protein alternatif seperti nabati, mikroba dan daging yang dibudidayakan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada tujuan The ’30 by 30′. SFA akan terus bekerja erat dengan industri dan hak penelitian untuk menumbuhkan kapasitasnya untuk menghasilkan berbagai macam makanan, termasuk kebutuhan protein kita, secara lokal,” kata Chan Hian Lim, Deputy CEO Corporate, Industry and Technology Singapore Food Agency, otoritas pengatur Singapura dipercayakan untuk memastikan pasokan makanan yang aman.
Sementara Asisten CEO Grup Cluster Industri JTC, Alvin Tan, yakni lembaga pemerintah yang ditugasi memperjuangkan pembangunan industri yang berkelanjutan di Singapura menegaskan fasilitas baru Eat Just akan meningkatkan kemampuan Singapura untuk mengembangkan proses peningkatan skala penting di solusi makanan perkotaan baru seperti daging kultur sel dan mendukung minat pihaknya pada ketahanan pangan.
Fasilitas ini juga akan memberikan banyak peluang kerja yang baik bagi warga Singapura untuk menjadi yang terdepan dari teknologi pangan baru.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan orang yang berpikiran sama dengan perusahaan untuk mengembangkan Singapura menjadi pusat di mana solusi pertanian pangan yang inovatif dapat dikembangkan untuk memberi makan dunia,” kata Damian Chan, Wakil Presiden Eksekutif, Badan Pengembangan Ekonomi Singapura. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News