Media Asuransi, JAKARTA – Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, tetap tidak tertarik dengan cryptocurrency (kripto) dan aset digital non-fungible token (NFT), meskipun kedua investasi berbasis internet ini banyak menyedot perhatian masyarakat terutama generasi muda.
Dalam acara “Tech Crunch Sessions: Climate 2022”, Gates menyindir NFT Bored Ape Yacht Club dengan mengatakan, “Jelas sekali, gambar digital monyet yang mahal akan sangat memajukan dunia. Itu sangat luar biasa,” cibir Bill Gates, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 16 Juni 2022.
Baca juga: Mark Dynamics (MARK) Incar Pendapatan Rp1,5 Triliun di 2022
NFT Bored Ape Yacht Club adalah sebuah ruang virtual yang ditujukan bagi anggota berkapasitas maksimal 10 ribu yang memberikan akses ke sejumlah hal eksklusif bagi para anggotanya. Salah satu NFT Bored Ape yang pernah terjual mencapai US$24,4 juta pada September 2021. Sederet artis juga memiliki NFT ini, mulai dari Justin Bieber, Eminem, hingga Snoop Dogg.
Namun, Gates kemudian mengklarifikasi ucapannya dengan mengatakan bahwa ia lebih memilih investasi di aset yang lebih ‘terlihat’.
“Saya terbiasa dengan aset seperti pertanian di mana mereka memiliki output atau perusahaan tempat mereka membuat produk.”
Bill Gates juga berbicara tentang cryptocurrurency & NFT. Menurutnya, aset itu adalah, “kelas aset yang 100% didasarkan pada semacam The Greater Fool Theory (teori bodoh terbesar) bahwa seseorang akan membayar lebih untuk itu daripada saya.”
Baca juga: Perusahaan Pembiayaan Dilarang Beli Saham untuk Tujuan Investasi Jangka Pendek
The Greater Fool Theory menjelaskan bahwa akan selalu ada orang yang lebih bodoh di pasar dan mereka siap membayar berdasarkan penilaian yang lebih tinggi untuk aset yang sudah dinilai terlalu tinggi. Namun, pada akhirnya, ketika tidak ada lagi yang bersedia membayar lebih tinggi, harga aset akan menurun tajam, membuat investor menjadi rugi besar di investasi yang tidak lagi berharga.
Bill Gates menambahkan dirinya tidak berinvestasi pada aset yang memiliki semacam anonimitas, yang memungkinkan pemiliknya menghindari pajak atau segala jenis aturan pemerintah.
Miliarder itu juga mengklaim bahwa upaya perbankan digital yang dia dukung melalui yayasan filantropisnya “ratusan kali lebih efisien” daripada cryptocurrency. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News