Media Asuransi, JAKARTA – Sampai dengan akhir Mei 2022, realisasi pembiayaan utang tercapai sebesar Rp90,97 triliun atau 9,3 persen pagu APBN 2022, terdiri dari realisasi SBN (Neto) sebesar Rp75,26 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar Rp15,71 triliun.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Keuangan, di tahun 2022, target defisit dianggarkan sebesar 4,85 persen dari PDB, lebih rendah dari target defisit tahun 2020 dan 2021.
Sementara realisasi pembelian BI melalui SKB I tahun 2022 sebesar Rp32,241 triliun, terdiri dari SUN SKB I Rp17,160 triliun dan SBSN SKB I sebesar Rp15,081 triliun.
|Baca juga: Pemerintah Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut di Tengah Gejolak Global
Realisasi APBN sampai akhir Mei 2022 mencatat surplus 0,74 persen terhadap PDB, sehingga di akhir tahun defisit APBN 2022 diharapkan dapat menurun signifikan. “Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah juga terus mengupayakan kesehatan APBN agar semakin pulih,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pada akhir Mei 2022, Pemerintah telah menerbitkan Global Sukuk sebesar USD3,25 miliar dengan Green Sukuk terbesar secara global. Keberhasilan penerbitan SBN Valas dilanjutkan pada awal Juni 2022, melalui penerbitan Samurai Bonds sebesar JPY81 miliar.
Pemerintah tetap mengutamakan penerbitan SBN domestik, antara lain melalui penerbitan SBN Ritel sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi investor domestik. Meski dengan target yang tinggi, penerbitan SBR011 mengalami oversubscribe hingga 2,78 kali dari target awal sebesar Rp5 triliun dan memperoleh Rp13,91 triliun dari 46.673 investor.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News