Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi mengalami tekanan seiring dengan isu resesi yang mengemuka di kalangan pelaku pasar.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi mengalami tekanan lagi terhadap dolar AS mengikuti pelemahan pada perdagangan kemarin.
|Baca juga: Ditopang Sentimen Positif, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Menguat
Isu resesi mengemuka di kalangan pelaku pasar yang mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko. “Dengan semakin banyaknya bank sentral dunia yang mengetatkan kebijakan moneternya, pasar mengkhawatirkan permintaan akan tertekan, pertumbuhan ekonomi melemah dan memicu resesi,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 29 Juni 2022.
Selain itu, sikap Bank Sentral AS yang masih akan menerapkan kebijakan agresif hingga inflasi AS terlihat turun, masih menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke dolar AS.
Di dalam negeri, sambung Ariston, ekspektasi inflasi yang meninggi karena kenaikan harga pangan bisa memperlemah rupiah. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.860, dengan support di kisaran Rp14.800.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,23% ke level Rp14.830 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,2% ke level Rp14.837 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News