Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dollar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini.
“Indeks saham Asia dibuka positif pagi ini mengikuti indeks saham AS dan Eropa yang ditutup positif pada perdagangan akhir pekan kemarin,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 18 Juli 2022.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Menurut Ariston, membaiknya sentimen pasar ini mungkin disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang berubah dimana berdasarkan Fed Watch Tool dari CME, pasar kini berekspektasi the Fed mungkin hanya akan menaikan suku bunga acuan sebesar 75 bp dibandingkan sebelumnya 100 bp di bulan Juli ini.
Dari dalam negeri sendiri, terang Ariston, surplus perdagangan RI yang ke 26 bulan beruntun bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Surplus ini membantu menambah suplai dolar AS di Tanah Air.
Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif masih membayangi pergerakan harga di pasar keuangan sehingga mungkin penguatan rupiah tidak terlalu jauh. “Potensi penguatan ke kisaran Rp14.930 dengan resisten di kisaran Rp15.000.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,16% ke level Rp14.996 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan stagnan pada level Rp14.999 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News