Media Asuransi, JAKARTA – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali turun pada Mei 2022, dengan demikian penurunan sudah terjadi dalam 3 bulan beruntun. Penurunan tersebut terjadi baik dari utang pemerintah maupun swasta.
Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan ULN bulan Mei turun US$ 3,8 miliar dari bulan sebelumnya menjadi US$ 406,3 miliar atau sekitar Rp6.094 triliun (kurs tengah BI 14 Juli Rp 14.999/US$). Dibandingkan Mei 2021, ULN tersebut mengalami kontraksi 2,6% year on year (yoy).
Baca juga: Tinggalkan Mandiri Capital, Eddi Danusaputro Pindah ke BNI Modal Ventura
Penyebab penurunan utang luar negeri ini tidak lain karena adanya pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, serta investor asing yang banyak melepas obligasi Indonesia. Bisa dibilang pencapaian ini merupakan suatu keberhasilan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) di tengah ketidakpastian situasi perekonomian global.
Utang ke Singapura mengalami penurunan 3 bulan beruntun, dari sebelumnya US$ 60,93 miliar ke US$ 59,52 miliar. Sementara utang ke China turun 2 bulan beruntun dari sebelumnya US$ 21,97 miliar menjadi US$ 21,78 miliar. Sedangkan untuk ke Jepang turun 2 bulan beruntun dari US$ 25,22 miliar ke US$ 25,18 miliar.
Baca juga: Startup KitaBeli Raih Pendanaan senilai US$20 Juta
Di sisi lain, utang ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan US$ 34 juta menjadi US$ 34,86 miliar. Raihan ini sangat bertolak belakangan dengan banyak negara lain di dunia yang utangnya terus membengkak karena adanya krisis keuangan global.
Bahkan, tak sedikit negara di dunia yang mengalami resesi hingga kebangkrutan yang menyebabkan terjadinya pergeseran kepemimpinan. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News