1
1

MARKET REVIEW: IHSG Tergelincir Penurunan Saham Sektor Bahan Dasar

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan kemarin yang dipimpin oleh penurunan sektor bahan dasar yang sebagian diimbangi oleh kenaikan di sektor konsumen non siklikal dan keuangan. 

Melalui Market comment, analis Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya menuturkan IHSG ditutup melemah 0.15% pada hari Kamis, dipimpin oleh penurunan sektor bahan dasar, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan di sektor konsumen non-siklikal dan keuangan. Penguatan di sektor konsumen non-siklikal dipimpin oleh kenaikan INDF (+1.06%) dan UNVR (+0.6%) dengan ekspektasi bahwa pendapatan konsumen non-siklikal terus meningkat sejak 3Q22 di tengah normalisasi biaya produksi dan kenaikan harga jual. 

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada 3.5%, sejalan dengan ekspektasi konsensus, karena Bank Indonesia fokus pada inflasi inti. Hari ini, akan ada Rapat Umum Tahunan INDF dan ICBP. Konsensus memperkirakan INDF untuk membagikan dividen sebesar Rp290, menghasilkan dividend yield sebesar 4.0%, dan ICBP untuk membagikan dividen sebesar Rp220, menghasilkan dividend yield sebesar 2.3%.

|Baca juga: 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 22 Juli 2022

Ekuitas AS ditutup lebih tinggi pada hari Kamis karena investor mencerna laporan laba perusahaan 2Q22 dan pembaruan bank sentral. Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan kenaikan suku bunga 0.50% yang lebih besar dari perkiraan, menerapkan kenaikan pertama dalam 11 tahun. 

Treasuries AS melonjak, dengan inversi antara imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan 2-tahun bertahan. Dolar AS turun 0.3%, terbebani oleh euro yang lebih kuat setelah pengumuman kenaikan suku bunga ECB. Klaim pengangguran awal mencapai level tertinggi sejak November (+251,000).

Di komoditas, harga minyak mentah WTI turun 3.6% menjadi USD96.28/barel karena peningkatan persediaan minyak domestik dan kenaikan suku bunga memicu kekhawatiran permintaan.


Market Indicator
JCI: 6,864.13 (-0.15%)
EIDO: 22.48 (+0.09%)
DJIA: 32,036.90 (+0.51%)
FTSE100: 7,270.51 (+0.09%)
USD/IDR: 15,037 (+0.31%)
10yr GB yield: 7.49 (+3bps)
Oil Price: 96.35 (-3.53%)
Foreign net purchase: IDR540.3bn

Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: TLKM, BBCA, BMRI, ADRO, UNTR
TOP SELL: BBNI, MYOR, HRUM, AGRO, ACES

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
TLKM, BBRI, BMRI, BBCA, BBNI


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers

Actual Forecast Previous

USD Initial Jobless Claims 251K 240K 244K

*UCID +0.40%, PT Uni-Charm Indonesia Tbk berambisi untuk segera berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim dan dampaknya pada rencana Sustainable Development Goals perusahaan di tahun ini. Untuk itu, UCID bersama dengan Xurya Daya Indonesia berencana untuk memulai penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada tahun 2022 di factory 1, yang terletak di kawasan industri KICC, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

*NIKL +1.23%, PT Pelat Timah Nusantara Tbk membukukan laba bersih tahun sebesar USD5.72 juta sepanjang semester I-2022, melesat 127% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar USD2.52 juta.

*RALS +0.87%, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memutuskan untuk melakukan pembelian saham Kembali (Buyback) dengan merogoh kocek hingga IDR200 miliar.

*TPIA +1.04%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ikut ramaikan industri bahan baku kendaraan listrik dengan mengingkatkan produksi Polypropylene Block Copolymer sebagai bahan dasar dari komponen suku cadang kendaraan listrik

*PBSA -0.61%, PT Sigma Mutiara sebagai Pemegang saham pengendali dari PT Paramita  Bangun Sarana Tbk telah menjual sebanyak 80 juta lembar saham PBSA dengan harga IDR250 per saham senilai IDR20 miliar.

*ELSA -0.66%, APEX -1.86 Turunnya harga minyak USD102.26 sekitar -1.88%


Technical Insight by Tasrul
 


– IHSG Daily, 6,864.13 (-0.15%), mixed to lower, test support at 6,801, trading range 6,801 – 6,897. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih bergerak naik namun dalam pola terbatas. Pada periode weekly indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized konsolidasi sekitar oversold area. Daily support di 6,801 dan daily resistance di 6,897. Cut loss level di 6,770.

– INDF Daily, 7,175 (+1.06%), sell on strength, trading range 7,050 – 7,225. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih bergerak naik dalam kisaran terbatas. Daily support di 7,050 dan daily resistance di 7,225. Cut loss level di 7,000.

– ICBP Daily, 9,500 (+0.53%), sell on strength, trading range 9,325 – 9,550. Indikator MFI optimized mulai bergerak turun, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung naik namun relative terbatas. Daily support di 9,325 dan daily resistance di 9,550. Cut loss level di 9,200.

– PNLF Daily, 412 (+3.52%), sell on strength, trading range 394 – 424. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized cenderung naik lebih lanjut namun sementara terbatas. Perkiraan daily support di 394 dan daily resistance terdekat di 424. Cut loss level di 372.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diperkirakan Bergerak 6.750-6.900, Cermati 3 Saham Ini
Next Post Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi

Member Login

or