Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan masih dalam tekanan karena pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga the Fed pada pekan depan.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa rupiah mungkin masih dalam tekanan terhadap dollar AS hari ini. “Pelaku pasar bersiap terhadap kenaikan suku bunga acuan AS pekan depan,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 22 Juli 2022.
|Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate Tetap 3,50 Persen
Dia menjelaskan The Fed diperkirakan menaikan sebesar 75 basis poin dan mungkin masih akan agresif hingga akhir tahun. Potensi suku bunga acuan AS di akhir tahun menjadi 3% untuk menurunkan inflasi AS yang mencetak rekor tertinggi dalam 40 tahun.
Selain itu, sambung Ariston, BI yang mempertahankan tingkat suku bunga acuannya karena inflasi Indonesia masih dalam kisaran target bisa memberikan tekanan ke rupiah. Spread suku bunga acuan AS dan BI yang menyempit membuat aset dollar lebih menarik dibandingkan aset rupiah. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp15.070, support di kisaran Rp15.000.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,31% ke level Rp15.036 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,22% ke level Rp15.017 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News