1
1

AirAsia Masuk, Persaingan Pesan Antar Makanan Makin Sengit

Media Asuransi, JAKARTA – Layanan pesan antar makanan Indonesia makin ramai. AirAsia datang sebagai pesaing dari pemain-pemain lama Grab, Gojek, hingga Shopee.
Layanan antar makanan AirAsia sebenarnya sudah hadir di tanah air sejak Maret lalu. Namun kala itu, wilayah operasinya masih seputar Tangerang.

Baru pada bulan Juni lalu, AirAsia memperluas wilayah layanannya dan masuk di Jakarta. Pengumuman kehadiran AirAsia Food di ibu kota telah dilakukan melalui akun Instagram perusahaan pada 30 Juni 2022 lalu.

Baca juga: Tiga Strategi Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah, Apa Saja?

“Akhirnya datang juga: airasia food ke Jakarta! Kami siap lepas landas demi bikin perut kamu puas! Coba sekarang juga hanya di airasia Super App!” tulis AirAsia.

Cara memesan makanan lewat AirAsia Food pun semudah seperti menggunakan layanan lain. Pertama masuk ke aplikasi lalu klik menu Food di halaman depan.

Selanjutnya cari restoran dan pilih makanan atau minuman yang diinginkan. Layanan AirAsia ini juga punya opsi makanan dapat diantar langsung atau diambil sendiri di restoran oleh pengguna.

Baca juga: Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Tembus Rp1.138,31 Triliun

Sektor ini memang semakin ramai dengan kehadiran AirAsia. Tampaknya karena layanan pesan antar makanan melesat sejak pandemi Covid-19 terjadi lebih dari dua tahun lalu.

Laporan e-Conomy SEA 2021, menyebutkan peralihan kebiasaan konsumen menggunakan digital meningkat pesat dari 2020 ke paruh pertama 2021. Jumlahnya dilaporkan mencapai 21 juta konsumen.

Selain itu Gross Merchandise Value (GMV) sektor digital juga bertumbuh. Pada 2020 US$1,1 miliar melonjak menjadi US$6,9 miliar tahun 2021. Angka tersebut bertumbuh 36% hanya dalam waktu satu tahun.

Layanan pesan antar makanan juga nampaknya akan terus mengalami pertumbuhan. GMV sektor layanan antar makanan dan transportasi dilaporkan juga diprediksi terus akan bertumbuh pada 2025, yakni sebanyak 25% mencapai US$16,8 miliar. Aha

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tiga Strategi Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah, Apa Saja?
Next Post AS Resmi Resesi, Namun Presiden, Menkeu, Hingga Gubernur Bank Sentral Ngeles

Member Login

or