1
1

Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Terapresiasi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi terapresiasi karena indikasi inflasi AS yang melambat.

Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS karena indikasi inflasi AS mulai melambat.

Data inflasi produsen AS bulan Juli semalam menunjukkan penurunan tingkat inflasi selaras dengan data inflasi konsumen AS yang dirilis sehari sebelumnya. “Ini meningkatkan ekspektasi The Fed mungkin tidak akan terlalu agresif menaikan suku bunga acuannya di September sehingga mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Di pasar berkembang ekspektasi kenaikan sebesar 50 basis poin,” kata Ariston kepada Media Asuransi, Jumat, 12 Agustus 2022.

|Baca juga: Harga Emas Masih Berpotensi Tertekan

Tapi di sisi lain, terang Ariston, tingkat inflasi AS masih jauh di atas target The Fed 2%, sehingga sebagian pelaku pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif belum akan selesai. Ekspektasi ini diperkuat dengan pernyataan beberapa petinggi The Fed yang mendukung kenaikan suku bunga acuan untuk segera menurunkan tingkat inflasi ke kisaran 2%.

Sementara dari dalam negeri, jelasnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 5% masih menjadi sentimen positif untuk rupiah. “Potensi penguatan ke arah Rp14.720, sementara potens resisten di kisaran Rp14.780-Rp14.800,” tuturnya.

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,71% ke level Rp14.765 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,51% ke level Rp14.799 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Masih Berpotensi Tertekan
Next Post Garuda (GIAA) Tunda Pembahasan Rights Issue & Private Placement dalam RUPSLB

Member Login

or