Media Asuransi, JAKARTA – PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan penurunan penjualan sebesar 10% menjadi Rp8,97 triliun pada semester I/2022 karena penurunan volume penjualan produk sawit.
Pada semester I/2022, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 6% yoy menjadi 1,28 juta ton terutama disebabkan kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit. Sejalan dengan itu maka total produksi CPO turun 5% yoy menjadi 327.000 ton.
Pada kuartal kedua tahun 2022 (2Q2022), produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 17% dan 30% dibandingkan kuartal pertama tahun 2022 (1Q2022). Pada 1H2022, Grup SIMP mencatat penjualan sebesar Rp8,07 triliun atau turun 10% yoy terutama karena penurunan volume penjualan produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata.
|Baca juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Bukukan Kenaikan Pendapatan 34,1%
Grup SIMP membukukan kinerja yang positif di 1H2022. Laba bruto mencapai Rp2,20 triliun (+7% yoy), laba usaha Rp1,33 triliun (+18% yoy) dan EBITDA Rp2,13 triliun (+17% yoy). Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 101% yoy menjadi Rp441 miliar. Rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP pada 30 Juni 2022 sebesar 0,31x dibandingkan 0,35x pada 31 Desember 2021.
Mark Wakeford, Direktur Utama Grup SIMP, mengatakan pada 1H2022, Grup SIMP meraih kinerja keuangan yang positif serta peningkatan margin terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit serta upaya-upaya perusahaan dalam pengendalian biaya dan efisiensi. “Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami namun secara kuartalan, kami telah melihat pemulihan produksi pada 2Q2022 dibandingkan 1Q2022,” katanya melalui keterangan resmi.
Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, perusahaan tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News