Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Banks (Overweight) – Banking sector update: June 2022, analis Handiman Soetoyo mengatakan bahwa berdasarkan laporan M2 BI, pertumbuhan kredit terus meningkat menjadi 10,3% di bulan Juni (+10,7% yoy berdasarkan laporan kebijakan moneter triwulanan BI) vs 8,7% yoy di bulan Mei, didorong oleh pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Angka tersebut menandai pertumbuhan kredit yoy pertama yang bisa melebihi 10% sejak Mei 2019.
“Kami percaya bahwa pemain bisnis semakin percaya diri untuk ekspansi seiring dengan mobilitas yang terus meningkat dan harga komoditas yang kuat, meskipun ada ketidakpastian global,” jelasnya.
Meskipun pertumbuhan simpanan melambat secara yoy dari 10,1% menjadi 8,9%, simpanan masih tumbuh secara mom sebesar 0,9%. Handiman percaya bahwa pertumbuhan yang melambat menunjukkan peningkatan belanja baik oleh pemain bisnis maupun individu.
|Baca juga: OJK Rilis Regulasi Baru Dorong Transformasi Digital Perbankan
Sementara itu, LDR terus meningkat menjadi 81,3%. “Meskipun kami menganggap likuiditas masih berlimpah, kami percaya bahwa pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan dampak kenaikan GWM secara bertahap akan memberikan tekanan pada likuiditas ke depan,” tuturnya.
Seperti yang diperkirakan, 4 bank besar melanjutkan pertumbuhan kinerja yang luar biasa di bulan Juni, menghasilkan kinerja 1H22 yang sebagian besar melebihi perkiraan konsensus.
Handiman percaya bagian terburuk dari pandemi telah berakhir. Karena dia memperkirakan pertumbuhan kredit yang kuat dan perbaikan kualitas aset akan terus berlanjut, Handiman yakin bahwa bank akan terus menunjukkan kinerja yang kuat di 2H22. Handiman memajukan basis valuasinya ke tahun 2023, menghasilkan peningkatan target harga.
Lebih lanjut, Handiman meningkatkan target harga pada: 1) BBRI dari Rp5.350 menjadi Rp6.100; 2) BMRI dari Rp10.200 menjadi Rp11.000; 3) BBCA dari Rp8.550 menjadi Rp9.000; dan 4) BBNI dari Rp9.575 menjadi Rp10.900.
“Pilihan utama kami adalah BBRI dan BMRI. Kami juga memperkirakan kedua bank akan memberikan yield dividen menarik sekitar 4-6% pada tahun 2023, yang jarang terjadi di perbankan besar,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News