Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini berpeluang melemah karena dipengaruhi oleh sentimen The Fed.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini, masih karena sentimen The Fed. “Para petinggi Bank Sentral AS melemparkan komentar yang mendukung kenaikan suku Bunga acuan AS ke depan karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi. James Bullard, Presiden Bank Sentral AS area St Louis mendorong kenaikan suku Bunga terus dilakukan tahun ini karena inflasi AS masih tinggi,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 19 Agustus 2022.
|Baca juga: Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Tertekan
Di sisi lain, jelas dia, pasar juga mewaspadai perkembangan inflasi di Indonesia yang diperkirakan naik. Namun demikian, selama pemerintah dan BI lampu mengendalikan inflasi di kisaran target BI, ini mungkin tidak berdampak negatif ke rupiah.
“Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.900 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp14.800 per dolar AS,” pungkasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,46% ke level Rp14.836 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,37% ke level Rp14.822 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News