Media Asuransi, JAKARTA – AstraPay mendukung digitalisasi UMKM terutama melalui layanan pembayaran digital. AstraPay mendukung rangkaian program dalam CARIpreneur yang bertujuan untuk memfasilitasi UMKM untuk masuk ke ranah digital. Selain itu juga akan menjadi pionir dalam program ini untuk mengenalkan pembayaran digital dan menjadi mitra bagi UMKM untuk menerapkannya dalam usaha mereka.
CARIpreneur merupakan wadah untuk kompetisi UMKM dengan tagline Serukan Kreasi Bisnismu Tanpa Batas! serta ekosistem saling mendukung dan berkolaborasi dengan mengoptimalkan teknologi.
“Para pelaku UMKM dapat menikmati berbagai benefit yang menarik bila bergabung menjadi merchant AstraPay mulai dari pormo berupa cashback hingga adanya fasilitas pinjaman modal usaha. Untuk bergabung menjadi merchant AstraPay mudah saja, bisa mengakses link bit.ly/UMKMAstraPayGeneral ” ungkap Chief Marketing Officer AstraPay Reny Futsy Yama di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
|Baca juga: Jamkrindo Bantu UMKM Go Internasional
Selain dukungan terhadap program CARIpreneur, berbagai program telah dilaksanakan AstraPay melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM tentang pembayaran digital, terutama melalui QRIS. AstraPay turut berperan dalam mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia melalui fasilitas pembayaran cashless. Pelaku UMKM akan mendapat dukungan penuh dalam bentuk promosi yang menarik dan terbukanya peluang mendapatkan pinjaman modal kerja yang mudah diakses.
UMKM merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan negara. Menurut data BPS, UMKM berkontribusi terhadap 60% Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, sektor ini merupakan salah satu sektor yang didorong oleh pemerintah untuk terus berkembang. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital. Menurut data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sampai pertengahan 2022, sudah ada 19,1 juta UMKM yang menggunakan platform digital dalam usahanya.
|Baca juga: Jamkrindo Hubungkan UMKM ke Ekosistem Digital agar Naik Kelas
Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari Boston Consulting Group bahwa UMKM yang telah go digital atau terhubung dengan platform digital, bisa menghasilkan pendapatan 1,1X lebih tinggi dari UMKM yang hanya eksis secara offline (berkat ekspansi geografis). Jumlah yang sangat banyak tersebut merupakan potensi besar bagi perekonomian Indonesia.
Kementerian Koperasi dan UKM menyebut bahwa sektor bisnis UMKM di Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi PDB sebesar Rp8,6 triliun. Angka tersebut tentunya masih bisa diperkuat dengan proses digitalisasi bagi UMKM. Digitalisasi akan memberikan potensi pemasaran serta perluasan ranah bisnis bagi para pengusaha UMKM.
Untuk menjawab tantangan digital, UMKM harus melakukan tiga transformasi, dari yang informal ke formal. Kemudian, transformasi dengan menggunakan digital dan penerapan teknologi yang berguna untuk pemasaran, mengefisienkan bisnis proses termasuk untuk pembayaran digital. Dan yang terakhir penggunaan teknologi produksi, agar produk UMKM memiliki daya saing dan memiliki standarisasi sesuai produk dari luar negeri.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News