Media Asuransi, Jakarta – PT Asuransi Allianz Life Indonesia terus mendukung perkembangan industri keuangan dengan cara meningkatkan literasi keuangan, terutama bagi generasi muda. Dengan meningkatnya literasi finansial di kalangan generasi muda, tentunya akan berampak besar terhadap perekonomian negara.
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan mengenai pentingnya dan cara mengelola keuangan secara bijaksana bagi kaum milenial, contohnya melalui asuransi. Hal ini disampaikan dalam sebuah webinar.
“Dengan penduduk Indonesia didominasi oleh kaum milenial dan gen Z, secara persentase kedua kelompok ini mencapai lebih dari 50% dari populasi penduduk Indonesia, sangatlah penting bagi kelompok produktif ini untuk dapat mengatur keuangan dengan perencanaan keuangan yang cerdas,” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini dikarenakan ada banyak hal dalam hidup yang tidak dapat dikontrol, seperti PHK atau pemotongan gaji, terserang penyakit dengan biaya pengobatan yang besar, inflasi uang pendidikan, dan sentimen negatif karena geopolitik ataupun ekonomi yang mempengaruhi pasar investasi dan menyebabkan instrument investasi kita merugi.
|Baca juga: Allianz Indonesia Ajak Masyarakat Kelola Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme
“Mengatur keuangan dapat diibaratkan dengan membangun rumah, dimana terdapat dua pilar dalam rumah keuangan kita. Salah satu pilar tersebut adalah dana darurat untuk berjaga-jaga di saat kondisi darurat dengan jumlah tanggungan atau pekerjaan kita sebagai dasar penentuan berapa dana darurat yang perlu dipersiapkan. Idealnya, dana darurat dapat sebesar 3-6 bulan pengeluaran kita. Untuk pilar kedua, terdapat asuransi sebagai pilar untuk berjaga-jaga jika terjadi risiko yang tidak terduga atau tidak dapat dikontrol. Jika kedua pilar tersebut sudah kokoh, barulah kita siap untuk berinvestasi,” jelas Ni Made.
Dalam memilih asuransi, terdapat juga piramida asuransi dengan asuransi kesehatan menjadi prioritas utama. Asuransi kesehatan merupakan asuransi yang paling berdampak dalam hidup kita dan dapat dimulai dari memiliki BPJS, asuransi kantor, ataupun asuransi swasta. Kedua, terdapat asuransi penyakit kritis yang tidak kalah penting, karena biaya pengobatan penyakit kritis sangatlah mahal, dan sebagai bentuk berjaga-jaga apabila tidak ditanggung oleh BPJS ataupun asuransi kesehatan kantor. Ketiga, terdapat asuransi jiwa yang wajib dimiliki bagi yang sudah memiliki tanggung jawab atau tanggungan.
|Baca juga: Allianz Group Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 8,2 Persen
“Sangatlah penting bagi kita memperhatikan beberapa hal sebelum membeli asuransi. Bisa dimulai dengan cek reputasi perusahaan, dengan memastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK dan memiliki kondisi keuangan perusahaan yang baik. Selain itu, memiliki asuransi haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. Dan ketiga, pertimbangkan berapa premi yang harus dibayarkan, metode dan periode pembayaran premi, dengan perhitungan idealnya, premi asuransi sebesar 10%-15% dari total income kita. Dengan begitu, kita dapat lebih bijak dalam memilih asuransi,” papar Ni Made.
Mengingat pentingnya kaum milenial untuk turut berperan dalam membangun negara, Allianz Life Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya meningkatkan literasi finansial di Indonesia, memberikan layanan terbaik kepada nasabah, dan optimalisasi digital sebagai bagian dari misi perusahaan untuk melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News