1
1

Benarkah BTN dan BNI Bakal Merger, Ini Jawaban Pemerintah

Ilustrasi. | Foto: BTN

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban memastikan kalau isu soal merger PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) alias BTN dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tidak akan dilakukan.
“Kami tidak mendengar rencana itu akan dilakukan,” kata Rio dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Rabu, 14 September 2022.

Berita ini pun disambut bahagia oleh Komisi XI yang hadir dalam rapat tersebut. Menurut Komisi XI isu tersebut mulai terdengar sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Kekayaan Sandiaga Uno Meroket, Ini Sumbernya

Munculnya isu ini dimulai dari pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang secara terang-terangan menyatakan pemerintah memiliki wacana mendorong BNI untuk mengakuisisi BTN saat kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Teknologi di Riau.

Sebelumnya, Corporate Secretary BNI, Mucharom (yang kini menjadi Direktur Human Capital & Compliance BNI) mengatakan pihaknya selalu mendukung rencana pengembangan bisnis oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan serta dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta negara.

“Terkait dengan wacana akuisisi BTN, dapat kami sampaikan, bahwa sampai dengan saat ini hal tersebut belum ada arahan tindak lanjut dari pemegang saham untuk menjadikan aksi korporasi (corporate action),” kata Mucharom, Sabtu, 27 Agustus 2022).

Baca juga: Sinar Mas Jadi Pemenang Tender Harta Karun Terbesar Dunia

Mucharom mengungkapkan bahwa BNI saat ini sedang fokus pada eksekusi agenda corporate transformation yang telah dicanangkan.

Selain itu, BNI juga menempatkan prioritas untuk optimalisasi kontribusi perusahaan anak dengan mengembangkan beberapa rencana strategis di bank digital, securities, dan multifinance.

Seperti diketahui, wacana akuisisi BTN oleh BNI sudah muncul sejak lama, yakni saat BNI dipimpin oleh Sigit Pramono sekitar tahun 2005.

Namun hal tersebut tidak terealisasi karena banyak aspek yang dipertimbangkan, termasuk budaya karyawan dan nasabah. Aha

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kekayaan Sandiaga Uno Meroket, Ini Sumbernya
Next Post Duck Creek Technologies Luncurkan Standar Baru Asuransi Hewan Peliharaan

Member Login

or