Media Asuransi, JAKARTA – Mixue menjadi gerai es teh, es krim, dan minuman berisi boba kekinian yang kini banyak ditemukan di Indonesia. Mixue adalah merek asal China yang kini tengah melakukan ekspansi besar-besaran.
Bagaimana tidak, sudah ada 20.000 gerai Mixue di China dan 1.000 gerai yang tersebar di Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Baca juga: Investor Disarankan Fokus ke Sektor Perbankan dan Properti
Lalu apa rahasia di balik ekspansi Mixue?
Di China, Mixue termasuk pemain kunci es teh keinian yang telah meraup pendapatan besar, bahkan kini menjadi perusahaan dengan valuasi sebesar US$ 30 miliar atau sekitar Rp45 triliun.
Dibandingkan dengan pesaingnya, Mixue mengambil pendekatan yang berbeda. Merek yang lahir pada 1997, ini mengambil pendekatan dengan fokus menembus pasar di kota tier 3/4, melalui strategi harga murah.
Harga yang murah kemudian mendongkrak volume penjualan perusahaan sehingga Mixue bisa membeli bahan baku dalam volume besar dengan harga yang lebih murah.
Mixue kemudian menekan Biaya produksi lebih rendah lagi dengan membangun rantai pasokan sendiri dan mengelola sendiri proses produksi bahan baku, pergudangan, dan logistik. Cara ini jelas memotong perantara pihak ketiga dan menjaga biayanya logistik sangat rendah, demikian dikutip dari laporan Momentum Works, Rabu, 28 September 2022.
Harga produk Mixue sendiri rata-rata US$ 0,4-US$ 1,5 atau sekitar Rp6 ribu-Rp22 ribu. Ini yang membuat Mixue dengan cepat menarik banyak minat pelanggan.
Baca juga: IFG Selenggarakan IFG Labuan Bajo Marathon 2022
Pelanggan yang terus berdatangan mendorong jaringan waralaba Mixue berkembang pesat. Makin banyak jaringan, berarti makin banyak pasar yang digarap dan makin banyak pelanggan yang digaet. Ini sekaligus membuat merek Mixue menjadi top of mind tanpa biaya pemasaran yang terlalu besar.
Karena franchise makin banyak, Mixue memiliki kapasitas untuk membangun tempat pelatihan untuk menyempurnakan manajemen dan sistem operasinya. Seperti untuk menyediakan dukungan efektif dari pemilihan toko, renovasi toko, pelatihan staf, manajemen toko, pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras toko. Sistem yang mereka buat jelas menarik lebih banyak peminat waralaba.
Manajemen dan sistem operasi yang andal ini lah yang kemudian membuat waralaba Mixue mampu mempertahankan volume penjualan es teh perusahaan tetap tinggi.
Dengan lebih banyak waralaba dan lebih banyak permintaan bahan baku, Mixue mampu untuk mempertahankan kekuatan negosiasi yang tinggi untuk pengadaan bahan baku di biaya lebih murah. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News