1
1

Tugu Pratama akan IPO, Tawarkan 15 persen Saham Baru

     PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia menawarkan sebanyak-banyaknya 15 persen saham melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Menurut rencana, saham akan ditawarkan pada 7-9 Mei 2018, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Mei 2018. Sebagai bagian dari IPO ini, perseroan mengalokasikan sebanyak-banyaknya lima persen dari saham yang ditawarkan, untuk Program ESA (Employee Stock Allocation).

    Saat ini saham perseroan dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) yakni sebesar 65,00 persen, PT Sakti Laksana Prima sebesar 17,6 persen, Siti Taskiyah sebesar 12,15 persen, dan Mohamad Satya Permadi sebesar 5,25 persen. Setelah pelaksanaan IPO nanti, struktur kepemilikan saham perseroan berubah menjadi PT Pertamina (Persero) sebesar 55,25 persen, PT Sakti Laksana Prima sebesar 14,96 persen, Siti Taskiyah sebesar 10.33 persen, Mohamad Satya Permadi sebesar 4,46 persen, dan masyarakat (public) sebesar 15,00 persen.

    Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratam Indonesia Indra Baruna menyatakan bahwa alasan utama di balik IPO ini adalah rencana pengembangan bisnis perseroan ke depan. “Ada tiga langkah strategis yang akan kami lakukan. Pertama adalah mengoptimalkan bisnis dengan captive market kami, dengan melakukan cross selling. Yang kedua, meningkatkan bisnsi komersial dan korporat dengan memanfaatkan jalur distribusi baru. Dan yang ketiga, yang baru bagi TPI adalah bagaimana caranya masuk ke bisnis ritel yang kita tahu peluangnya sangat besar,” katanya saat jumpa pers seusai paparan publik di Jakarta, 11 April 2018.

  Ditambahkan, perseroan akan menggunakan sekitar 75 persen dari dana hasil IPO untuk memperkuat permodalan, guna pengembangan bisnis. Sisanya yang 25 persen menurut rencana akan digunakan untuk menambah modal anak usaha, yakni PT Tugu Reasuransi Indonesia.

   Menurut Indra Baruna, pihaknya telah menyampaikan pernyataan pendaftaran penawaran umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 1 Maret 2018. Selanjutnya OJK memberikan pernyataan pra-efektif pada tanggal 6 April 2018. Secara umum, jelas Indra, kondisi ekonomi makro maupun industry asuransi mulai menunjukkan perbaikan. Meski masih menghadapi tantangan, kinerja perseroan pun tetap solid dan mulai membaik. “Kami melihat bahwa saat ini merupakan momentum yang pas bagi perseroan untuk melantai, di bursa,” tandasnya.

  Hingga kini, perseroan dan penjamin pelaksana emisi yakni Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas masih mengkaji dan menghitung untuk mendapatkan harga yang wajar. Perseroan memperkirakan tanggal efektif IPO dari OJK dapat diperoleh pada tanggal 4 Mei 2018. Adapun masa penawaran awal (book building) pada 11-23 April 2018, penjatahan pada tanggal 11 Mei 2018, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pesanan pada tanggal 14 Mei 2018. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Garansi Eksternal dari Adira Insurance untuk Pelanggan Hartono Elektronik
Next Post Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama dengan JMA Syariah

Member Login

or