1
1

Menilik Posisi Semen Indonesia (SMGR) Raup Cuan Pascapandemi

Pabrik Semen Indonesia. | Foto: sig.id
Media Asuransi, JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dinilai memiliki posisi yang lebih baik untuk mendapatkan keuntungan dari pemulihan industri pascapandemi Covid-19 di tengah moratorium pabrik semen baru.

Melalui Daily Write Up bertajuk Semen Indonesia (SMGR IJ) – In sweet spot cycle, analis Mirae Sekuritas, Emma A Fauni, mengatakan bahwa SMGR melayani berbagai profil pelanggan di pasar domestik dan regional. Secara spesifik, perusahaan memiliki 5 merek di Indonesia dan 1 merek di Vietnam, didukung oleh 1) 8 lokasi pabrik terintegrasi; 2) 26 lokasi packing plant; 3) 6 lokasi pabrik penggilingan; 4) 7 port; 5) 306 distributor; dan 6) lebih dari 70rb toko retail yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Jaringan produksi dan distribusi yang luas serta pasar yang beragam harus memungkinkan SMGR untuk mempertahankan posisi terdepan di tengah ketatnya persaingan.

|Baca juga: Peringkat Semen Indonesia (SMGR) Ditegaskan idAA+ Outlook Stabil

Emma menerangkan SMGR melaporkan bahwa mereka telah mengamankan konsumsi batu bara 100% dengan harga DMO sejak 2Q22 hingga akhir tahun ini. Hasil laba bersih 1H22 menunjukkan kenaikan biaya bahan bakar dan energi hanya 15% yoy, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan harga batu bara di pasar lebih dari 80% yoy pada periode yang sama. Selain itu, peningkatan ini juga lebih rendah daripada rekan-rekannya yang kami kira disebabkan oleh perolehan batubara DMO oleh SMGR yang lebih baik.

Mengikuti prospek industri semen yang baik yang didorong oleh pemulihan permintaan pasca-pandemi ditambah dengan moratorium pabrik semen baru, kami percaya pemain besar seperti SMGR memiliki posisi yang lebih baik untuk mendapatkan keuntungan dari pemulihan industri.

Kedua, kemampuan SMGR untuk mengamankan pasokan batubara yang lebih baik dengan harga DMO kami kira akan membuat SMGR memiliki performa keuangan yang lebih unggul. “Kami memperkirakan SMGR akan membukukan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar IDR35,702 miliar (+2.1% yoy) dan IDR1,584 miliar (-21.6% yoy), pada 22F,” katanya.

Menurut Emma, SMGR saat ini diperdagangkan pada 22F P/E, EV/EBITDA, dan EV/ton masing-masing 28,1x, 8,9x, dan USD118, yang mana kami nilai undemanding. Menggunakan target EV/EBITDA 9.5x, TP berada di IDR10,700/saham. “Kami mempertahankan rating Buy,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AXA Mandiri Ungkap 6 Mitos Kesehatan di Masyarakat
Next Post Allianz Menjadi Asuransi Paling Direkomendasikan Masyarakat

Member Login

or