1
1

MARKET REVIEW: IHSG Menguat Tipis Pekan Lalu

Ilustrasi | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat tipis 0,07% ke level 7.040 yang dipimpin oleh penguatan sektor keuangan dan energi.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (3 Oktober 2022), analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menerangkan IHSG ditutup menguat 0,07% pada hari Jumat, dipimpin oleh sektor keuangan dan energi, yang sebagian diimbangi oleh kerugian di sektor teknologi.

IHSG membukukan kerugian sebesar 1,9%MoM di bulan September. Investor asing kembali melakukan pembelian bersih atas ekuitas Indonesia pada IDR240 miliar (pembelian bersih asing teratas: BBCA, BMRI, ADRO. Sektor: Bank, Batubara). Indonesia mencatat aktivitas manufaktur yang lebih tinggi di bulan September, seperti terlihat pada PMI manufaktur S&P Indonesia yang meningkat menjadi 53,7 di bulan September (vs 51,7 di bulan Agustus).

“Investor mencermati inflasi Indonesia hari ini. Konsensus memperkirakan inflasi akan meningkat menjadi 6,0% yoy pada bulan September sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar (vs 4.69% yoy pada bulan Agustus).”

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Masih Bearish

Indeks ekuitas AS ditutup lebih rendah pada hari Jumat karena Wall Street menutup minggu yang bergejolak. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan kuartalan terpanjang sejak 2009, sementara Dow mencatat penurunan tiga kuartal untuk pertama kalinya sejak 2015.

Pada hari Jumat, Wakil Ketua Fed Lael Brainard menegaskan kembali komitmen bank sentral AS untuk mengendalikan inflasi tetapi mengakui perlu memantau dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS. Pada data ekonomi AS, PCE Core Deflator (proksi pilihan Fed untuk inflasi) datang lebih panas dari yang diantisipasi di 4,9% yoy (vs ekspektasi konsensus 4,7% yoy). Imbal hasil Treasury AS 10-tahun meningkat 6 bps menjadi 3,82%.

Market Indicator
JCI: 7,040.80 (+0.07%)
EIDO: 23.32 (-0.55%)
DJIA: 28,725.51 (-1.71%)
FTSE100: 6,893.81 (+0.18%)
USD/IDR: 15,227 (-0.24%)
10yr GB yield: 7.37 (-4bps)
Oil Price: 79.49 (-2.14%)
Foreign net purchase: IDR236.9bn

Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBCA, BMRI, ADRO, PGAS, BBNI
TOP SELL: ASII, BBRI, GOTO, TLKM, BUMI

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, ASII

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers

Actual Forecast Previous

USD PCE Price index (YoY) (Aug) 6.2% 6.4%
USD PCE price index (MoM) (Aug) 0.3% -0.1%
USD Personal Income (MoM) (Aug) 0.3% 0.3% 0.3%
USD Personal Spending (MoM) (Aug) 0.4% 0.2% -0.2%

*INDY +0.67%, PT Indika Energy Tbk melalui anak usahanya PT Indika Mineral Investindo baru saja menyelesaikan akuisisi perusahaan smelter dan pertambangan bauksit PT Perkasa Investama Mineral senilai USD5 juta.

*KRAS +2.07%, PT Krakatau Steel Tbk melakukan reaktivasi Blast Furnance Complex setelah memastikan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd sebagai mitra strategis Krakatau Steel dalam pengoperasion fasilitas Blast Furnance yang beberapa tahun belum dioperasikan kembali.

*BYAN +1.51%, Cadangan batubara PT Bayan Resources Tbk mengalami peningkatan sebesar 18%, dari 1.475 juta ton per 1 Januari 2021, menjadi 1.692 juta ton per 1 April 2022.

*RMKE +0.51%, PT RMK Energy Tbk berhasil mencatatkan pendapatan sebesar IDR1 triliun pada semester I/2022, tumbuh 159.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu IDR413.7 miliar.

*WINS -3.75%, PT Wintemar Offfsheore Marine mencatatkan rugi sebesar USD1.02 juta, membengkak 82.5% dibanding periode yang sama tahun lalu USD564.2 juta.

*OPMS -5.88%, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk mencatatkan laba bersih sebesar IDR105 juta pada semester I-2022, turun 70.5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar IDR356.1 juta. Penurunan laba ini mengakibatkan laba per saham dasar perseroan menyusut ke level IDR0.13, sedangkan akhir Juni 2021 berada di level IDR0.44.

*AGRO -5.17%, PT Bank Raya Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar IDR15.4 miliar pada semester I-2022, turun 41.3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar IDR26.2 miliar. Penurunan laba ini dipicu oleh penurunan pendapatan bunga perseroan menjadi IDR542.8 miliar, dari tahun sebelumnya mencapai IDR879.1 miliar.

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Turun 0,5%, Net Sell Asing Berlanjut

Technical Insight by Tasrul

– IHSG Daily, 7,040.8 (+0.07%), tendency to rise, daily trading range 7,008 – 7,081, cut loss level di 6,910. Indikator MFI optimized sudah berada di oversold area, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung bergerak naik. Indeks ini masih berada di atas center line pada Bollinger Bands Optimized. Pada periode weekly indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih terlihat potensi koreksi namun mulai terbatas.

– INDY Daily, 3,000 (+0.67%), trading buy, TP 3,200, daily trading range 2,900 – 3,040, cut loss level di 2,880. Koreksi indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized mulai terbatas dan W%R optimized masih cenderung bergerak naik. Harga saat ini di bawah center line pada Bollinger Bands Optimized.

– AKRA Daily, 1,350 (+1.50%), trading buy, TP 1,380, daily trading range 1,310 – 1,375, cut loss level di 1,290. Koreksi indikator MFI optimized masih terlihat, namun kenaikan indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih bergerak naik. Harga masih di atas center line pada Bollinger Bands Optimized.

– MEDC Daily, 915 (+2.23%), trading buy, TP 1,000, daily trading range 885 – 930, cut loss level di 860. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih bergerak naik namun mulai terbatas. Harga masih di bawah center line band pada Bollinger Bands Optimized.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diperkirakan Mixed, Ajaib Rekomendasikan SMGR, ELSA, & HMSP
Next Post PMI Manufaktur Indonesia pada September 2022 Makin Solid

Member Login

or