Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Simas Jiwa menyikapi kondisi di industri asuransi jiwa yang penuh dengan gejolak di sepanjang tahun lalu dan tahun ini. Perusahaan pun siap menghadapi tantangan bisnis di tahun depan yang diperkirakan akan ada resesi ekonomi global.
“Kalau bisnis asuransi sudah teruji karena resesi ini hanya siklus saja. Bisnis asuransi ini tahan resesi tinggal produk apa dan kepada siapa kita jual. Jadi mau resesi pun orang tetap butuh asuransi. Jadi mestinya kita tetap bisa survive,” kata Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa, IJ Soegeng Wibowo di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.
Menurutnya, manajemen tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih baik di tahun 2023. Ini sejalan dengan tema kerja Asuransi Simas Jiwa yakni ‘Bigger and Stronger Through Ecosystem’.
|Baca juga: Asuransi Simas Jiwa Bersama Gojek Hadirkan Proteksi Ekstra
Dia mengungkapkan bahwa penerapan dari tema kerja tersebut melalui pengembangan kerja sama ke dalam ecosystem partner business baik yang telah terjalin pada pilar usaha Sinarmas maupun non pilar Sinarmas. “Dengan sistem ekosistem ini Simas Jiwa mempunyai tangan lebih luas kalau berkerja sendiri pasti terbatas, tapi dengan ekosistem yang dimiliki partner bisnis akan menjangkau seluruh lapisan masyarkat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Soegeng juga memaparkan adanya kemungkinan melakukan perubahan arah bisnis di 2023 dengan melihat kondisi ekonomi tahun ini dan tahun depan. Menurutnya, saat ini bisnis produksi terbesar dari Simas Jiwa adalah unitlink, namun, seiring berjalannya perkembangan bisnis asuransi, produk unitlink mengalami penurunan sehingga perlu diantisipasi.
“Karenakan adanya perubahan arah bisnis perusahaan yaitu mengantisipasi penurunan produk unitlink karena minat masyarakat yang menurun untuk membeli produk unitlink. Maka, kami harus melakuan perubahan dengan memaksimalkan jaringan distribusi lainnya seperti produk tradisional dan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan),” tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan pendapatan premi perusahaan hingga per Agustus 2022, Simas Jiwa telah mengantongi Rp12,97 triliun dari target tahun ini yang senilai Rp16 triliun. Adapun, tahun 2023 mematok pendapatan premi Rp14,7 triliun lebih rendah dari 2022.
DPLK
Salah satu bisnis yang akan dikuatkan oleh Simas Jiwa di 2023 adalah mengembangkan produk DPLK. “Jadi salah satu sumber bisnis Simas Jiwa sekarang dan ke depan kita juga mengembangkan DPLK. Ini salah satu saluran bagi perusahaan ke depan selain channel yang sudah ada lainnya,” tuturnya.
|Baca juga: Simas Jiwa Bayar Klaim Nasabah di Surabaya
Menurutnya, DPLK Simas Jiwa juga senantiasa melakukan pengembangan produk DPLK yang diharapkan dapat menjadi pendorong minat masyarakat untuk memiliki dana pensiun sebagai bekal hari tuanya, keunggulan produk DPLK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
“Salah satu sumber bisnis Simas Jiwa itu kita kembangkan DPLK. Karena setiap orang wajib menyiapkan dana pensiun. Kami punya produk pensiun mandiri itu PPIP, hanya dengan 100 ribu minimal perbulan bisa mendaptkan dana pensiun. Nanti kita akan genjot DPLK kita masuk ke perusahaan besar dan ritel juga. Jadi masyarakat bisa beli lewat platform asuransi kita,” ucapnya.
Soegeng menyebut potensi DPLK di Indonesia masih sangat besar. Di Simas Jiwa kini baru ada 70 perusahaan dan 6.500 nasabah perorangan yang terdaftar. Di mana, total dana pengelolaan sebesar Rp506 miliar hingga akhir Agustus 2022. “Ritel itu 6.500 nasabah ini di usia produktif 25-48 tahun, kalau dibandingkan jumlah penduduk Indonesia masih minim sekali. Kita sasar generasi milenial itu pasti. Tahun depan kita genjot menjadi Rp810 miliar dana kelolaan DPLK,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News