Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 11 Oktober 2022 kemarin, di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap resesi global.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,79% ke posisi 6.939,15. IHSG masih berada di bawah level psikologisnya di 7.000.
Baca juga: Paksakan Upah Naik 13%, Buruh Bakal Demo Besar dan Mogok Kerja
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, dibuka melemah tipis 0,06% di posisi 6.989,99. Selang 8 menit setelah dibuka, indeks terpantau kembali jatuh 0,29% ke 6.974,06. Pada pukul 10:53 WIB, IHSG terpantau memangkas perlemahan menjadi 0,11% ke 6.986.72.
Kemudian pada perdagangan sesi II, IHSG semakin ambrol dengan koreksi 0,79% di 6.939,15 dan akhir perdagangan sesi II, IHSG semakin menjauhi level psikologisnya di 7.000.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp12 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Hanya 190 saham yang menguat kemarin, sedangkan sisanya melemah yakni 340 saham dan 164 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp45,74 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp72,24 miliar.
Saat IHSG melemah lagi, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.
Baca juga: 54 Negara Terlilit Utang, Bagaimana Dengan Indonesia?
Saham emiten bank mini yakni PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham BACA ditutup melejit 28,45% ke posisi harga Rp149/saham.
Nilai transaksi saham BACA pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp46,13 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 315,8 juta lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp56,64 juta di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 3 Oktober hingga kemarin, saham BACA mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, melemah sebanyak 2 kali, dan stagnan sebanyak 2 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham BACA melonjak hingga 29,57% dan dalam sebulan terakhir, saham BACA masih melesat 6,43%.
Melesatnya harga saham BACA terjadi di tengah rencana perseroan yang akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PTHMETD) atau private placement.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 19,95 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau setara 72,14% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan PMHMETD.
Adapun harga pelaksanaan PMTHMETD akan ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu perihal Perubahan Peraturan Nomor 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News