Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei terbaru yakni Survei Penjualan Eceran September 2022. Hasilnya, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat pada September 2022. Hal ini tercermin dari prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2022 sebesar 200,0, atau tumbuh 5,5 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen yoy.
Direktur, Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, menyampaikan bahwa peningkatan terutama didukung oleh pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Juga adanya perbaikan penjualan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta kelompok peralatan informasi dan komunikasi.
|Baca juga: Optimisme Konsumen pada September 2022 Turun
“Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 0,9 persen month on month (mtm), seiring dengan penurunan pada kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 12 Oktober 2022.
Ditambahkan bahwa pada Agustus 2022, kinerja penjualan eceran tetap tumbuh positif. Hal ini tercermin dari IPR Agustus 2022 yang tercatat sebesar 201,8, atau tumbuh 4,9 persen yoy. Kinerja positif penjualan eceran ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan kelompok makanan, minuman dan tembakau, di tengah tetap kuatnya pertumbuhan kelompok suku cadang dan aksesori, sub kelompok sandang, serta kelompok barang budaya dan rekreasi.
Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada Agustus 2022 juga tercatat positif 0,8 persen mtm, setelah mengalami kontraksi 3,1 persen mtm pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan terutama ditopang perbaikan kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok suku cadang dan ksesori.
Menurut Junanto, dDari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada November 2022 cenderung stabil dan Februari 2023 menurun. Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2022 tercatat 135,4, relatif stabil dari 135,3 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, IEH Februari 2023 tercatat 138,7 atau lebih rendah dari pada bulan sebelumnya sebesar 144,7.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News