Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang menekan nilai tukar rupiah ke atas Rp15.500 per dolar AS karena pasar masih khawatir terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan potensi resesi global.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa momentum pelemahan rupiah terhadap dolar AS kemarin masih berpeluang menekan nilai tukar rupiah hari ini. “Pasar masih mengkhawatirkan soal kebijakan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang agresif dan potensi resesi global,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 18 Oktober 2022.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Dia menjelaskan mendekatnya spread suku bunga acuan AS dengan BI membuat aset dolar AS menjadi lebih menarik dibandingkan rupiah sehingga rupiah menjadi tertekan. Sementara itu, kekhawatiran resesi mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman di dolar AS.
“Rupiah masih berpeluang melemah ke atas Rp15.500 dengan potensi support di kisaran Rp15.400-Rp15.420 hari ini,” jelas Ariston.
Tapi di sisi lain, sambung Ariston, sentimen positif terhadap pasar saham yang notabene adalah aset berisiko, berpeluang menahan pelemahan rupiah. Selain itu, trade balance Indonesia bulan September yang masih surplus juga dapat membantu menjaga nilai tukar rupiah.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,39% ke level Rp15.487 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,58% ke level Rp15.480 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
