Minat investor pada lelang hari ini meningkat menjadi Rp17,09 triliun dibanding lelang sebelumnya sebesar Rp15,0 triliun. Meskipun kondisi makro ekonomi domestik yang solid serta kinerja APBN yang masih mencatat surplus pada akhir September sebesar Rp60,9 triliun, investor masih cenderung berhati-hati dan bersikap wait and see di tengah kondisi pasar global yang masih volatile, serta menunggu hasil FOMC meeting The Fed pada tanggal 1 s.d. 2 Nov 2022.
Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang hari ini, yang mencapai 68,67% dari total incoming bids dan 64,18% dari total awarded bids. Selain itu, incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp6,73 triliun (39,41% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp4,30 triliun (35,38% dari total awarded bids).
|Baca juga: Meski Pasar Bergejolak, Demand Lelang SUN Tetap Tinggi
Partisipasi investor asing pada lelang hari ini sebesar Rp2,26 triliun. Jumlah incoming bids dari investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 6 dan 11 tahun yaitu Rp1,95 triliun atau 86,06% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,40 triliun atau 11,52% dari total awarded bids.
Ditengah kondisi pasar saat ini yang masih cenderung dinamis karena pengaruh kondisi global, para pelaku pasar mengharapkan buffer untuk mengantisipasi volatilitas ke depan. Hal ini tercermin dari WAY Obligasi Negara yang dimenangkan pada lelang hari berkisar antara 7,4798% s.d. 7,67936%, lebih tinggi 3 sampai dengan 6bps dari penutupan sehari sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN dan dinamika kondisi pasar keuangan terkini, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp12,15 triliun. Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2022.
Berikut data detail hasil lelang SUN:
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News