1
1

Laju Inflasi Indonesia Diperkirakan Melambat pada Oktober 2022

Ilustrasi perdagangan valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Laju inflasi Indonesia diperkirakan akan melambat pada Oktober 2022 menjadi 0,07% atau 5,90% yoy karena stabilnya harga bahan makanan.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Tracker bertajuk Macro Tracker – Global market updates: Expecting more rate hikes in November, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75bps untuk keempat kalinya berturut-turut menjadi 4,0% untuk mengatasi permasalahan tingginya inflasi AS.

Ekonomi AS masih cukup kuat, jelasnya, terlihat dari indikator ketenagakerjaan yang cukup solid, dengan tingkat pengangguran yang rendah sebesar 3,5%. Selain itu, pertumbuhan PDB AS membaik menjadi 2,6% qoq di 3Q22 (vs. -0,6% qoq di 2Q22 dan 2,4% qoq konsensus).

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Sesuai ekspektasi, sambung dia, ECB menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 75bps menjadi 2,0% dan BoE diperkirakan akan mengikutinya. “Kami memperkirakan pengetatan agresif dari ECB dan BoE akan mendorong penguatan Euro dan Pound Sterling terhadap USD,” jelasnya.

Namun, terang Rully, langkah Bank Sentral Jepang dengan mempertahankan kebijakan yang sangat akomodatif, dengan mempertahankan suku bunga kebijakan pada -0,10%, membuat Yen terus melemah terhadap USD, yang juga berpengaruh kepada mata uang Asia lainnya.

Untuk mengatasi depresiasi Rupiah serta untuk mengantisipasi kenaikan inflasi, menurut dia, BI telah menaikkan BI 7-Days Reverse Repo Rate tahun ini sebesar 125bps menjadi 4,75% per Oktober.

Dia memperkirakan BI akan menaikkan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,0% pada Rapat Dewan Gubernur BI November pada tanggal 16 dan 17 November, sejalan dengan inflasi domestik yang melandai.

“Kami memperkirakan inflasi domestik akan melambat di bulan Oktober menjadi 0,07% mom (vs 1,17% mom di September), atau 5,90% yoy (vs 5,95% yoy di September), berkat stabilnya harga bahan makanan,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Masih Berpotensi Tertekan
Next Post Tekanan Terhadap Rupiah Masih Berlanjut

Member Login

or