1
1

OJK Pastikan Sektor Keuangan Pulih dan Stabil

Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai otoritas yang memiliki tugas mengawasi lembaga jasa keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terus memastikan sektor keuangan pulih dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal tersebut seiring dengan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 yang berjalan dengan baik.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam Konferensi Integrated Financial Supervisors (IFS) ke-23 di Bali, Kamis, 3 November 2022. IFS beranggota 18 regulator dari 17 negara anggota dan dibentuk sebagai wadah pertemuan informal para pengawas sektor jasa keuangan. OJK telah bergabung sebagai anggota IFS sejak tahun 2019.

“Kerja sama antaryurisdiksi penting bagi kita untuk dapat menghadapi tantangan sektor keuangan saat ini dan masa depan. Saya dapat melihat bahwa Konferensi IFS ini bisa menjadi lebih dari sekadar pertemuan tahunan untuk bertukar pandangan, tetapi juga dapat memperkuat kolaborasi kita dengan mengeksplorasi inisiatif kerja sama di masa depan antara pengawas keuangan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 4 November 2022.

|Baca juga: KSSK Tegaskan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia dalam Keadaan Kuat

Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa konferensi ini digelar untuk mengeksplorasi upaya negara-negara anggota menghadapi tantangan dan tren saat ini yang telah mengubah lanskap ekonomi dan keuangan. Selain itu, negara-negara juga perlu mengembangkan pendekatan yang sesuai terhadap perkembangan inovasi keuangan digital, karena kemajuan teknologi telah berkembang cepat seiring adanya pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk bertransaksi secara digital.

“Inovasi baru banyak bersifat global, ini juga menimbulkan tantangan lain dalam hal melindungi kepentingan konsumen, untuk itu kerja sama yang erat antar yurisdiksi penting untuk mengawasi layanan multinasional (cross border),” tegasnya.

Konferensi yang bertema Entering A New Chapter of Economic and Financial Landscape ini, dihadiri secara fisik oleh 7 negara anggota yang berasal dari Indonesia, Australia, Denmark, Islandia, Jepang, Korea, dan Singapura. Sedangkan 6 negara anggota lainnya hadir secara daring, yakni berasal dari Austria, Jerman, Hungaria, Irlandia, Norwegia, dan Inggris.

|Baca juga: OJK dan MES Kerja Sama Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Terdapat 4 topik utama yang dibahas lebih lanjut dalam konferensi kali ini yaitu Navigating Headwinds in the Financial Sector, Consumer Protection amidst Financial Innovations, Crypto-asset risks to Financial Institutions, dan Sustainable Financing: Revisit.

Di sela konferensi IFS, Mahendra juga menerima courtesy call dari Chair Financial Supervisory Committee, Central Bank of Iceland dan Deputy Director General of the Policy and Markets, Japan Financial Services Agency (FSA), serta melakukan pertemuan bilateral dengan Senior Deputy Governor Korea Financial Supervisory Service (FSS).

Menurut Mahendra Siregar, OJK akan terus berupaya menjaga keseimbangan antara inovasi digital dan potensi risikonya dengan mempererat kerja sama antar yurisdiksi untuk menghadapi tantangan ekonomi global. “OJK juga berkomitmen untuk bertransisi menuju ekonomi rendah karbon dengan tetap bersikap realistis dalam mengimplementasikan rencana dan target transisi,” tegasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cyber MGA Converge Bermitra dengan CyberCube Dukung Ekosistem Underwriting
Next Post Tips Finansial: Nikah Bukan Sekadar Urusan Cinta

Member Login

or