Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti, masyarakat Asia Pasifik lebih memilih bergaya hidup mewah dengan memprioritaskan pada liburan, makan, hiburan, dan pengalaman.
Laporan Mastercard Economics Institute yang bertajuk “Shifting Wallets” memaparkan bagaimana konsumen di seluruh dunia berpegang teguh pada kebiasaan yang menawarkan kenyamanan dan pengalaman, atau keduanya.
Masyarakat Asia Pasifik lebih memprioritaskan pengeluaran untuk perjalanan. Kurangnya staf dan lonjakan harga minyak mentah menyebabkan biaya perjalanan dengan pesawat menjadi naik, akan tetapi pengeluaran untuk perjalanan serta pengalaman tetap tinggi bagi konsumen di Asia Pasifik.
Asia Pasifik telah mengalami pemulihan secara signifikan dalam perjalanan ke luar negeri setelah perbatasan kembali dibuka, meskipun biaya perjalanan dengan pesawat meningkat. Tentu ini menjadi hal penting bagi pasar seperti di Singapura dan Australia, dengan permintaan yang tetap kuat bahkan setelah pelonggaran pembatasan awal.
|Baca juga: Renungan Sumpah Pemuda, Apakah Kita Sudah Bergaya Hidup Sehat?
Demikian pula pengeluaran untuk pengalaman masih terus melebihi pengeluaran untuk barang. Hal ini tercermin dalam pola pengeluaran untuk pengalaman termasuk makan di luar atau hiburan.
Konsumen Asia Pasifik lebih memilih memesan makanan dari restoran, baik secara langsung atau daring daripada membuat makanan sendiri di rumah, dengan pengeluaran untuk restoran meningkat sebesar 16% pada bulan Agustus 2022 dari level Januari 2022, sementara belanja bahan makanan turun sebesar 5%.
“Konsumen di Asia Pasifik ingin mengganti waktu yang hilang setelah beberapa tahun yang penuh tantangan,” kata David Mann, Chief Economist of Mastercard AP & MEA.
|Baca juga: 4 Gaya Hidup Boros yang Perlu Dihindari
“Meningkatnya permintaan untuk dapat mengunjungi tempat-tempat baru dan mengalami hal-hal baru sangat memengaruhi pengeluaran konsumen. Dengan prioritas pada liburan, makan, hiburan, dan pengalaman yang berkelanjutan, kami berharap sektor perjalanan dan hiburan akan terus bangkit,” jelasnya.
David menambahkan bahwa pihaknya melihat peluang baru untuk bisnis daring, karena belanja barang dan pengalaman bergeser dari akhir pekan. “Saat belanja daring dan bekerja jarak jauh terus memengaruhi kebiasaan kita sehari-hari, konsumen akan menyesuaikan dan menyesuaikan kembali preferensi pengeluaran mereka agar sesuai dengan ritme kehidupan kita yang berubah,” pungkasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News