Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya karena sentimen data tenaga kerja AS yang lebih bagus dari ekspektasi pasar.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah mungkin masih melanjutkan pelemahannya hari ini terhadap dolar AS karena data tenaga kerja AS yang dirilis akhir pekan lalu lebih bagus dari ekspektasi pasar.
“Kondisi ketenagakerjaan AS yang bagus menunjang kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif untuk mengendalikan inflasi,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 7 November 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat ke Arah Rp15.560
Selain itu, jelas dia, pagi ini kabar soal kebijakan China soal zero covid yang masih diberlakukan juga memberikan tekanan terhadap aset berisiko. Ini akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya hari ini.
Dari dalam negeri, Ariston menjelaskan data PDB Indonesia kuartal III/2022 bisa menjadi katalis penggerak rupiah. Menurutnya, hasil yang lebih bagus dari ekspektasi bisa menahan pelemahan rupiah. Dan sebaliknya. Menurut konsensus analis di investing.com, PDB kuartal III/2022 masih tumbuh 1,62% dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.760 per dolar AS dengan potensi support di Rp15.700 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,27% ke level Rp15.737 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,35% ke level Rp15.736 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News