Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menjadi ‘AA-(idn)’ dari ‘A+(idn)’. Outlooknya Stabil.
Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan tindakan pemeringkatan mencerminkan pandangan Fitch tentang peningkatan kecenderungan pemerintah untuk mendukung BJB, dengan mempertimbangkan hubungan dekat bank dengan entitas yang terkait dengan pemerintah.
Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.
Peringkat Nasional BJB didorong oleh dukungan dan mencerminkan pandangan Fitch tentang kemungkinan moderat bahwa bank akan menerima dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, jika diperlukan. Penilaian ini didasarkan pada kepentingan sistemik BJB sebagai bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia dan bank umum terbesar ke-14 di Indonesia.
|Baca juga: BPD Banten (BEKS) Gandeng Asuransi Reliance
BJB memiliki pangsa pasar sekitar 1,7% dari aset industri perbankan pada akhir Juni 2022, dan merupakan salah satu bank penting dalam negeri (D-SIB) yang ditunjuk di Indonesia, dengan tambahan biaya modal D-SIB di level terendah di 1%. Bank ini memiliki pangsa pasar yang cukup besar sekitar 10% di pasar dalam negeri Jawa Barat dan Banten, dua provinsi dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Fitch percaya bahwa BJB penting bagi pemerintah provinsi Jawa Barat dan Banten, yang bersama-sama dengan pemerintah kota di kedua provinsi memiliki sekitar 75% dari bank.
“Pandangan kami tentang kecenderungan dukungan moderat juga didasarkan pada kemungkinan yang sangat terbatas dari bail-in kreditur senior, karena struktur kewajiban bank didominasi oleh simpanan oleh entitas terkait pemerintah.”
Fitch percaya bahwa negara Indonesia (BBB/Stabil) memiliki kemampuan moderat untuk mendukung bank-bank Indonesia, mengingat ukuran sistem perbankan yang relatif kecil dibandingkan dengan rekan-rekan.
Indonesia memiliki salah satu rasio aset perbankan terhadap PDB terendah dan fleksibilitas keuangan moderat untuk tingkat peringkatnya. Hal ini diimbangi dengan proporsi aset yang tinggi di bawah bank-bank Indonesia, yang pada akhirnya akan bergantung pada dukungan pemerintah di saat-saat tertekan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News