Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI IJ) – 9M22 result review: In line with our estimate but above the consensus’, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo menjelaskan BBRI membukukan laba bersih Rp14,4 triliun (+13,9% MoM; +111,8% YoY) di 3Q22, menjadikan laba bersih kumulatif 9M22 Rp39,1 triliun (+103,3% YoY).
“Hasilnya sesuai dengan perkiraan kami tetapi di atas konsensus, masing-masing sebesar 74,3% dan 83,3% run rate terhadap perkiraan FY22F (rata-rata 5 tahun: 72,0%).”
|Baca juga: Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Bank BRI Diganjar idAAA
Menurut Handiman, pencapaian yang luar biasa tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang kuat serta pertumbuhan pendapatan non-bunga, didukung oleh beban provisi yang lebih rendah.
Dia menerangkan NPL BBRI kembali turun menjadi 3,1% di 9M22, setelah naik di 1H22 sebesar 3,3%. Hal ini menghasilkan beban provisi yang lebih rendah secara kumulatif pada 9M22 menjadi Rp24,6 triliun (-13,6% YoY). CoC turun tipis dari 3,1% di 1H22 menjadi 3,0% di 9M22.
Pertumbuhan kredit melambat menjadi 8,0% YoY di 9M22 (1H22: 8,7% YoY), didorong oleh perlambatan pertumbuhan segmen mikro dan pertumbuhan negatif segmen korporasi. Namun demikian, pertumbuhan kredit mikro tetap tertinggi sebesar 14,1% YoY.
Untuk FY22, terang Handiman, perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 9-11%, NIM sebesar 7,7-7,9%, CoC sebesar 2,7-2,9%, dan NPL sebesar 2,8-3,0%.
“Karena kinerja 9M22 BBRI sejalan dengan perkiraan kami, kami mempertahankan rekomendasi Beli kami dengan TP Rp6.100, berdasarkan target P/B FY23F sebesar 2,4x. Kinerja yang lebih kuat di 4Q22 dan potensi dividen yang lebih tinggi merupakan katalis jangka pendek.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News