Media Asuransi, JAKARTA – Sebelum menjadi artis, Christian Sugiono ternyata merupakan seorang entrepreneur dan merintis berbagai perusahaan teknologi. Kerja kerasnya di masa muda untuk meraih masa depan telah membentuk tekadnya memiliki masa depan finansial yang kuat dan terus tumbuh.
“Banyak yang berpikir saya adalah artis yang menjadi seorang entrepreneur. Itu sebenarnya terbalik. Saya sudah memulai entrepreneurship sebelum dikenal orang sebagai publik figur. Saya memulai usaha kecil-kecilan pada 2004, membuat perusahaan website and design development dengan partner saya di Indonesia sementara saya kuliah IT di Jerman,” kata Christian Sugiono seperti yang dikutip dari webinar Eksklusif Ajaib Prime.
Pada 2006, suami Titi Kamal ini, kembali ke Indonesia dan terjun ke dunia hiburan sambil melanjutkan bisnisnya. Dengan background sebagai lulusan IT, dia mendirikan startup seperti MBDC dan Cumi.id.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Mengintip Katalis Pendongkrak Kinerja Indosat (ISAT)
Kesuksesan Tian, panggilan akrabnya, dalam menjalani karir dan perusahaan membuat Tian belajar mengenai finansial. “Saya mulai melek dengan uang dan bagaimana caranya mengelola uang,” katanya.
2006 menjadi tahun pertama Tian mengenal dunia investasi. Saat itu dia mengalami kesulitan membuka rekening untuk investasi pasar modal untuk kali pertama. Pada saat terjadi market crash di tahun 2008, dia mengalami kerugian karena tidak ada relationship manager yang membantu review portofolionya.
“Saya coba datang ke kantor sekuritas, ketemu orang dan menandatangani banyak dokumen. Ngobrol dengan fund manager dan ditawari berbagai produknya. Saat itu saya menilai tidak cocok karena banyak berhubungan dengan orang lain dan waktu itu saya lagi padat-padatnya shooting,” kata Christian
Sempat kapok investasi saham, Christian Sugiono coba mengalihkan investasi ke tempat lain. Dia coba melakukan segala macam investasi, dari properti, membuka restoran dan cafe, dan lainnya. Ada yang berhasil dan ada juga yang redup.
“Saya tipe orang yang senang mencoba sesuatu. Ada investasi yang sukses dan ada juga yang tak berhasil. Kalau gagal tidak apa, setidaknya saya menghilangkan rasa penasaran, kenapa tidak mencoba,” kata pria keturunan Jerman ini.
Kemajuan teknologi membuat ia kembali berminat dengan investasi saham di Indonesia, Ajaib Sekuritas menjadi pilihan Tian dalam memulai investasi di pasar modal Indonesia secara online.
|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Kapitalisasi Pasar BEI Naik Tipis 0,04%
Tian juga menambahkan bahwa fitur-fitur dan konten edukasi dari Ajaib sangat membantu dirinya sebagai investor dalam membuat keputusan investasi hanya melalui gawai yang dimiliki.
“Sekarang enak sekali, cukup mendaftar melalui aplikasi, online dan simpel. Dalam 1×24 jam maka kita sudah bisa melakukan investasi di pasar saham,” kata Tian.
Dia meyakini bahwa investasi harus dimulai sedini mungkin agar dapat tumbuh di masa depan. Salah satu layanan investasi yang dianggap sangat cocok adalah Ajaib Prime. Sebuah layanan eksklusif dari Ajaib Sekuritas untuk nasabah terpilih dalam mengelola keuangan sehingga tumbuh bersama di masa depan.
Tian melihat layanan Ajaib Prime yang hyper-personal, nyaman, dan mudah, akan membuat portofolio investasi terus tumbuh maksimal. “Fasilitas yang diberikan oleh Ajaib Prime, selain sangat cocok dengan profil investasi saya, layanan relationship manager juga sangat bermanfaat untuk konsultasi mengenai portofolio investasi dan mendapat update terbaru mengenai situasi pasar saham,” katanya.
Laporan performa investasi seperti laporan Realized Profit & Loss dapat membantunya menyesuaikan jangka waktu investasi dan mengambil keputusan investasi.
“Saya memperhatikan waktu kapan saya masuk untuk melakukan investasi dan keluar jika tujuan investasi telah tercapai. Saya tentukan tujuan investasi saya terlebih dahulu agar tidak melakukan investasi tanpa ujung, karena nanti akan greedy,” katanya.
Di akhir sesi, Tian memberikan tips bagi orang yang ingin melakukan investasi saham. “Pedoman saya dalam memilih saham adalah dengan pelajari perusahaan yang ingin kita investasikan. Pelajari fundamental dan industri perusahaan tersebut bergerak dengan membaca berbagai berita di media,” katanya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News