Secara cepat ataupun lambat dunia pasti berubah. Pada awal abad ke-20, alat transportasi seperti kereta kuda mulai digantikan oleh kendaraan bertenaga mesin. Akibatnya, kereta kayu ataupun peternakan kuda mulai pudar, digantikan dengan menjamurnya bengkel otomotif, pom bensin (SPBU), dan perusahaan jasa mulai tumbuh. Begitu juga dengan manusianya, yang sebelumnya sangat dekat dengan alam, berubah menjadi lebih mekanis, berketerampilan, dan modern. Masyarakat petani dan peternak berubah menjadi masyarakat industri dan jasa.
Kini peralihan masih saja berlanjut tak terbendung, kehidupan mulai dikuasai oleh teknologi informasi. Petugas bengkel tidak lagi harus seorang montir, melainkan para ahli teknologi informasi yang bekerja dengan perangkat lunak. Internet merambah, membentuk peralihan baru.
Ke depan, dunia juga akan menyaksikan peralihan-peralihan yang bahkan tidak diduga sama sekali. Akan terjadi lagi perubahan dari berbagai lini, seperti teknik baru dalam pengobatan yang akan mengubah wajah rumah sakit, begitu juga dengan perusahaan asuransi, dan yang terkait dengan profesi-profesi tertentu. Peralihan ke hal yang berkualitas dengan harga yang semakin murah. Bagaimana bisa? Itulah Disruption yang menjadi judul sebuah buku karangan Rhenald Kasali yang terbit pertama kali Februari 2017, dan selama 2017 sudah enam kali dicetak ulang.
Buku ini menjelaskan kasus-kasus disrupsi yang menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan yang tidak siap dengan peralihan. Saat dunia berubah, industri lama pun terdisrupsi tanpa bisa terelakkan lagi. Mereka tak berdaya dan banyak orang lama ini memilih untuk tidak menghadapinya. Akibat dari ketidaksiapan disrupsi ini adalah munculnya banyak pengangguran. Dengan gamblang buku ini menjelaskan perubahan yang terjadi dari hal yang paling kecil bahkan yang tak terlihat sedikitpun, hingga banyak yang mengabaikan. Perubahan tersebut perlahan membesar dan terjadi dari berbagai sektor dan terjadilah disrupsi.
Dalam buku ini, penulis secara simple mengartikan bahwa disruption adalah sebuah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru, berpotensi menggantikan orang lama ke yang baru, serta menggantikan teknologi lama (serba fisik) menjadi digital yang menghasilkan hal baru yang lebih efisien dan lebih besar manfaatnya. Singkatnya, disrupsi adalah ancaman bagi incumbent. Selanjutnya buku ini juga memberikan solusi dan langkah-langkah yang diambil dalam menghadapi era peralihan agar keluar dari ancaman disrupsi ini.
Penulis adalah akademisi yang berada di tengah-tengah perubahan, buku ini merupakan karyanya yang ke-35 semenjak 32 tahun berkarir sebagai pendidik. Kiranya buku yang sudah cetakan ke-6 dalam setahun ini layak dibaca para pengusaha, eksekutif, Aparatur Sipil Negara (ASN), abdi masyarakat, pegiat sosial, guru, dan orangtua untuk mencegah kegagalan dalam melangkah, membangun karier, serta mencipatakan masa depan yang sukses. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News